Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal dan Melestarikan Pinus Batak

11 Januari 2024   17:20 Diperbarui: 11 Januari 2024   17:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinus Batak yang menjulang tinggi lurus dan berkulit seperti sisik ular sungguh eksotis tiada duanya. Foto: Parlin Pakpahan

Kata Agung Kolonel Kawilarang saja pernah datang diam-diam ke kompleks Karmel sekarang untuk membahas taktik gerilya melawan Belanda.

Nah bagi yang menyukai studi sejarah perang kemerdekaan tempo doeloe, selain CA Dolok Saut, kalian bisa datang kesini. Meski Agung dan suaminya sudah tiada, tapi nara sumber yang tersisa masih bisa menarasikan kisah perang kemerdekaan tempo doeloe di Pangaribuan dan sekitarnya.

Kembali ke Pinus Batak. Pinus Mercusii strain Tapanuli ini adalah tanaman langka, karena habitat aslinya hanya terbatas di Tapanuli utara dan selatan. Ada saudaranya di Aceh dan Kerinci. Sepertinya serupa tapi tak sama. Yang membedakannya adalah Pinus Batak ini tumbuh tegak lurus dan berkulit seperti kulit ular. Usianya sangat Panjang dan diameternya bisa sebesar ban mobil truk, bahkan lebih.

Disebut Pinus Batak karena punya ciri khusus yi pohonnya menjulang tinggi, lurus dan diameternya sangat besar. Kebanyakan yang saya lihat dalam trip kali ini ke Pangaribuan adalah pinus kecil dan medium dengan jari-jari 10-15 cm.

Dalam perdagangan gelap, Pinus yang masih remaja ini dibeli dari Batu Manumpak Pangaribuan (kl 20 Km dari Sipahutar) dengan harga per truk kecil Rp 500 ribu. Sedangkan dengan jari-jari 40-50 cm (sebesar ban truk), 1 truk kecil seperti ini bernilai Rp 1 juta - 1,25 juta.

Saudagar asal Silangkitan Tarutung pemilik Pinus akan menjual pinus-pinus malang ini kepada Saudagar Pinus di Siantar untuk ekspor. Harga jual kepada TPL (Toba Pulp Lestari) yang punya HPH kl 40.000 Ha sangat murah jauh di bawah harga tsb. Dengan Imperium HPH seluas itu, tak heran kalau TPL bisa mendikte harga pinus di tanah Batak.Teringat tanah Batak, tanah rakyat yang sudah dikuasai TPL jangan harap dikembalikan kepada rakyat.

Dari kisah-kisah buram seperti itu, kehancuran Pinus Batak sulit dicegah. Padahal Pinus yang menjulang tinggi, lurus dan berdiameter sangat besar ini hanya terdapat di Pangaribuan. Kini, ia semakin langka di Pangaribuan selaku habitat aslinya.

Dalam obrolan malam itu, masalah yang dihadapi Pinus Batak sekarang adalah sulit mendapatkan benih. Pinus Batak hanya bisa bisa menghasilkan 2-9 benih per kerucut. Demikian pula produksi buah per pohon sangat sedikit.

Mengatasi rendahnya produksi benih dan buah pada Pinus Batak dalam rangka konservasi dapat melibatkan beberapa strategi khusus, seperti mengidentifikasi pohon-pohon Pinus Batak yang memiliki produksi benih dan buah yang lebih tinggi; melakukan pemuliaan selektif dengan memilih pohon-pohon tsb sebagai induk untuk meningkatkan produksi benih dan buah; melakukan studi secara mendalam mengenai kebutuhan nutrisi dan jenis tanah yang mendukung produksi benih Pinus Batak; menerapkan teknik pemupukan yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah di sekitar pohon-pohon tsb; jika produksi benih alami terbatas, pertimbangkan penggunaan teknik penyerbukan buatan untuk meningkatkan peluang pembuahan; lakukan penyerbukan buatan dengan menyuntikkan serbuk sari dari pohon yang berbeda untuk meningkatkan keragaman genetic; pastikan pemeliharaan habitat asli yang optimal, termasuk keberlanjutan tanah dan air, serta perlindungan terhadap ancaman penyakit atau hama. 

Kondisi habitat yang baik dapat memberikan dukungan maksimal untuk reproduksi alami; lakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekologi reproduksi Pinus Batak untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi produksi benih dan buah. Informasi yang lebih mendalam dapat membantu dalam pengembangan strategi konservasi yang lebih efektif; terapkan program restorasi ekosistem yang mencakup tidak hanya Pinus Batak, tetapi juga tanaman dan hewan pendukung di ekosistem tsb. 

Keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan dapat mendukung keberlanjutan spesies Pinus Batak; pemda setempat harus menjalin kerjasama dengan pusat konservasi dan penelitian untuk mendapatkan panduan dan dukungan ilmiah yang dibutuhkan. Proyek kolaboratif dapat memperkaya pengetahuan dan sumberdaya yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan Pinus Batak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun