Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komplain Sejumlah Negara terhadap Diplomasi Panda ala China

6 Desember 2023   15:23 Diperbarui: 6 Desember 2023   15:33 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panda raksasa dari Sichuan China dikomplain sejumlah negara Barat. Foto : dikolase dari asia.nikkei.com dan bbc.com

Benar. Panda gemoy itu pada awalnya menarik. Waktu selebihnya ya berkurang, maka deficit. So,  menurut hemat mereka, penyewaan panda seharusnya bersifat lebih altruistik dan tidak terlalu fokus pada aspek finansial. Ini tentu opini yang terlontar begitu saja. He He ..

Setidaknya, kasus si gemoy panda di beberapa negara maju dapat membuka pikiran dan meningkatkan kesadaran kita tentang konservasi. Siapa bilang konservasi satwa liar dan langka itu adalah murah-meriah. Oh no. Dukungan finansial untuk proyek-proyek konservasi satwa liar, ntah itu Homang atau Orangutan atau Pongotapanuliensis di Tapanuli sana atau Komodo di NTT, termasuk Badak bercula tunggal baik di Banten, Jabar maupun di Lampung, Sumsel. Itu mahal lo, dan kita perlu bergotongroyong disitu dan cerdik seperti China yang tak mau menggratiskan satwa langkanya di luar negeri.

Si panda gemoy adalah contoh diplomasi publik untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara lain dan mempromosikan citra positif di dunia. Jujur, China adalah guru besar kita disini dalam soal konservasi satwa liar.

Joyogrand, malang, Wed', Dec' 06, 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun