Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komplain Sejumlah Negara terhadap Diplomasi Panda ala China

6 Desember 2023   15:23 Diperbarui: 6 Desember 2023   15:33 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panda raksasa dari Sichuan China dikomplain sejumlah negara Barat. Foto : dikolase dari asia.nikkei.com dan bbc.com

Semua orang sangat bersemangat. Kedua panda gemoy itu datang dengan truk di jalan utama. Warga kota menyambutnya seraya melambai sambil menyanyikan Selamat Datang Panda ke Ahtari.

Kehadiran panda Ini menarik lebih banyak pengunjung dibandingkan saat Santa datang ke kota di kala Natal.

Tujuan Ahtari adalah untuk meningkatkan perekonomiannya yang bergantung pada pariwisata. Kebun binatang itu sendiri didirikan 50 tahun lalu dalam upaya menciptakan lapangan kerja baru bagi kota tsb dan membalikkan penurunan populasinya. 

Selain setuju untuk membayar sekitar US $ 1 juta per tahun untuk sewa panda, kebun binatang juga membangun rumah panda dengan biaya 8,2 juta euro (US $ 8,7 juta), menurut laporan media, termasuk fasilitas untuk calon anak panda. Kebun binatang tsb belum mengungkapkan jumlah pasti yang dibayarkan kepada China, namun CEO Arja Vliaho mengatakan kepada media Finlandia awal tahun ini bahwa total pengeluaran untuk panda mencapai 1,5 juta euro (US $ 1,6 juta) per tahun. 

Panda adalah hewan dengan beaya pemeliharaan yang cukup tinggi -- mereka sangat memperhatikan makanan dan membutuhkan banyak perawatan dan ruang. Seorang mantan CEO Zoo Atlanta, AS, mengatakan kepada National Geographic bahwa biaya merawat panda lima kali lebih mahal dibandingkan hewan termahal berikutnya di kebun binatang, yi gajah.

Kebun binatang Ahtari berharap dapat menutup biaya tsb melalui peningkatan besar jumlah pengunjung dan eksplorasi peluang komersial. Banyak kebun binatang yang menampung panda dari negara lain menerima dukungan pemerintah untuk menutupi biaya pinjaman, namun Kebun Binatang Ahtari beroperasi sebagai perusahaan saham gabungan yang 99% dimiliki oleh kota Ahtari, bukan sebagai yayasan amal atau badan usaha milik negara.

Kedatangan Pyry dan Lumi memberikan dorongan awal bagi kebun binatang ini -- omzet pada tahun 2018 meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dan hampir mencapai target pengunjung tahunan sebesar 280.000, demikian catatan keuangan kebun binatang dan laporan media lokal.

Kehebohan seputar panda sudah mereda pada tahun 2019, dan kemudian Covid-19 melanda, diikuti dengan sanksi terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina. Jika digabungkan, hal ini membuat wisatawan tetap berada di rumah, dan awal tahun ini pihak kebun binatang mengingatkan bahwa mereka mungkin harus mengembalikan kedua hewan tsb ke China karena fasilitas tsb tidak lagi mampu membiayai pemeliharaan mereka.

Nikkei menemukan pengalaman Ahtari konsisten dengan tren yang diamati di kebun binatang di seluruh dunia. Kebun Binatang Edinburgh juga tidak merasakan banyak keuntungan finansial jangka panjang dari menampung panda-panda tsb, selain peningkatan awal jumlah pengunjung.

Argumen utama dari keberadaan panda di Ahtari adalah karena mereka berpikir bahwa mereka akan menarik lebih banyak wisatawan ke tempat tsb,

Mungkin agak naif untuk berpikir bahwa orang-orang yang pergi ke Helsinki akan melakukan ... berkendara ke Ahtari untuk melihat panda, padahal beberapa orang datang dari kota-kota besar di luar negeri, di mana mereka juga sudah memiliki. panda di kebun binatang mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun