Orang Kristen lebih melihat sejarah Israel dan pendirian negara Israel sebagai pemenuhan nubuat-nubuat dalam Alkitab. Mereka memandang Israel sebagai tempat yang memiliki hubungan khusus dengan Tuhan.
Sebaliknya, perspektif Muslim lebih fokus pada sejarah pendudukan dan pengusiran penduduk Arab-Palestina serta pembentukan negara Israel pada tahun 1948, yang dianggap sebagai sumber konflik dan ketidakadilan.
Orang Kristen dan Yahudi mendukung Israel karena pandangan politik yang pro-Israel, melihatnya sebagai sekutu strategis dalam kawasan yang kompleks.
Di sisi lain, kalangan Muslim mendukung hak Arab-Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri dan melihat Israel sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas tindakan mereka terhadap penduduk Arab-Palestina.
Orang Kristen mendapatkan informasi mereka tentang konflik ini melalui sumber-sumber yang bersimpati terhadap Israel.
Sebaliknya, kalangan Muslim mendapatkan perspektif yang lebih kritis terhadap Israel melalui sumber-sumber yang bersimpati terhadap Arab-Palestina.
Tidaklah mungkin untuk merumuskan satu pandangan yang mewakili semua individu. Saya pikir, pendidikan, dialog, dan saling pengertian yang jauh lebih maju akan dapat membantu meredakan ketegangan dan membangun jembatan antara perbedaan pandangan di negeri ini. Bisakah itu? Sejauh masih ada yang berakalsehat, pasti bisa, kecuali sebuah kegilaan yang tak tersembuhkan karena fanatisme buta.
Aku hanya bisa tercenung keletihan betapa lebay negeriku ini. Konflik Israel Vs Arab-Palestina tak ubahnya kuman di seberang lautan, tapi Gajah di pelupuk mata yi saling pengertian tentang mindset masing-masing tak pernah tahu. Opo ora edan kui cak ..
Joyogrand, Malang, Tue', Nov' 28, 2023.