Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Bendera Israel dan Bendera Arab-Palestina di Bitung Kawanua

28 November 2023   17:11 Diperbarui: 28 November 2023   17:50 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita lihat misalnya saudara kita Lukman Doloksaribu di tanah Batak yang belum  lama ini ditangkap Polda Sumut. Dalam snack video ybs mengatakan : "Selamat sore, habisi saja itu rumahsakit Indonesia itu ya. Hai kaum Arab-Palestina, lebih baik kau mati bunuh diri daripada Israel bunuh kamu, ya, sedikit-sedikit kamu kaitkan ke agama, habisi itu muslim semua," kata pria tsb.

Di tanah Batak ada Kristen disebelah utara dan ada Muslim di sebelah selatan Toba. Keduanya adalah orang Batak. Lukman pastinya tidak memperuntukkan snack video di atas untuk saudara-saudaranya di selatan. Tidak. Ia hanya kesal sebentar-sebentar demo dan demo disertai pengatasnamaan agama tertentu. Emang kebenaran hanya dia yang punya. Maka kali ini tak ada reserved Lukman Doloksaribu melampiaskan kemarahannya di snack video. Masabodohlah, bagaimanapun aku pasti ditangkap nanti, pikirnya.

Saya juga teringat Panglima Panji Yoshua James Sumendap di Sulawesi utara. Tugas pokok Panji Yoshua adalah melindungi gereja. Apabila ada gangguan dari luar dan pernyataan-pernyataan yang menyakiti jemaat dan gereja, maka Panji Yoshua akan tampil di depan melakukan pembelaan. Pembelaan ini terlihat, ketika ada pernyataan satu warga negara asing (orang Amerika) yang menyakiti  gereja dan jemaat. Lasykar Yoshua langsung mengeluarkan pernyataan yang jelas, tapi karena gereja juga mengajarkan kasih dan warganegara asing itu telah menyampaikan permintaan maaf. Atas petunjuk sinode dan Walikota Bitung Maurits Mantiri yang dalam hal ini adalah Penatua di GMIM, maka James dkk memaafkan orang itu, tetapi kami mengingatkan bagi siapapun yang menyakiti gereja dan jemaat, Panji Yoshua akan berdiri paling depan untuk melakukan pembelaan. Kepada pihak Sinode kami mengingatkan jangan begitu mudah memaafkan, karena ini adalah kehormatan gereja - Lih pernyataan James Sumendap dalam https://www.facebook.com/watch/?ref=saved&v=877621167001141

Pernyataan James adalah untuk merespon sikap seorang warganegara AS yang dinilai vulgar ketika gereja setempat menggunakan TOA untuk sebuah kepentingan gereja. Kan tidak setiap hari gereja berTOA-TOA. Jadi bukan dalam kaitan dengan kericuhan Lasykar Manguni Makasiouw Vs Lasykar Muslim Bela Arab-Palestina -- Lih pernyataan James Sumendap dalam  https://www.facebook.com/watch/?ref=saved&v=877621167001141koq

Berbelok lebih ke ujung timur yi bumi Papua. Di pulau besar yang satu ini sudah lama berkibar bendera Israel. Lha koq bisa? Lagi-lagi soal Judeo-Kristiani. Tak ada istilah Yesus disalibkan oleh Yahudi, maka umat Kristiani harus bela Arab-Palestina dan memusuhi Yahudi. Tidak. Keyakinan anak-anak Papua sama dengan keyakinan anak-anak Toba, anak-anak Manado, anak-anak Flores, anak-anak NTT dan anak-anak Kristiani Kalimantan bahwa Arab tak ada dalam kamus mereka. Arab-Palestina lebih lagi, sebab yang mereka tahu Palestina itu adalah orang Filistin yang sudah lama punah. Mereka heran koq orang Arab ngotot disebut Palestina.

Adalah benar Ketum PB NU Gus Yaqut atau Yahya Cholil Staquf yang meminta agar masyarakat tidak membawa konflik Arab-Palestina dan Israel kedalam isu pertentangan agama. Menurutnya, konflik tsb merupakan tragedi kemanusiaan dan pelanggaran HAM. Hal ini dikatakannya menanggapi adanya bentrok antara massa pro Arab-Palestina dengan salah satu ormas di Bitung, Sulawesi Utara ... kita minta sungguh-sungguh supaya masyarakat tidak membawa isu tentang konflik di Palestina ke dalam isu pertentangan agama. Jangan sampai. Itu berbahaya sekali, dan tidak sepatutnya dilakukan, Demikian Gus Yahya belum lama ini di sela acara International Summit of Religious Authority (ISORA) di Jakpus.

Ia juga mengatakan, seluruh umat beragama justeru harus berkonsolidasi menangani masalah ini. Oleh karena itu, ia meminta semua pemangku kepentingan untuk berkonsentrasi mencari jalan keluar, bukan hanya marah-marah dan bentrok, walaupun setiap orang memiliki kecenderungan emosional atau sentimen kepada pihak-pihak tertentu. "Kalau ikut-ikutan marah, yang ini marah demi ini, yang situ marah demi yang lain, tidak ada jalan keluar. Orang tetap menderita, manusia-manusia tetap mati di sana. Apakah itu orang Arab-Palestina maupun Yahudi," ujar Gus Yahya. Selanjutnya, ia meminta warga Bitung, Sulawesi Utara, untuk menghentikan kekerasan yang mengakibatkan bentrok beberapa waktu lalu. Selain itu, Gus Yahya meminta warga dan kader-kader NU Sulawesi Utara untuk berperan aktif meredakan ketegangan di Bitung. Caranya dengan merajut dialog di antara kelompok-kelompok yang berbeda supaya kembali terjalin hubungan yang harmonis. "Mari kita berkonsentrasi dalam konsolidasi untuk mencari jalan keluar. Maka saya sungguh minta, kepada masyarakat khususnya di Bitung, untuk menghentikan segala aksi kekerasan. Itu sama sekali tidak ada gunanya. Sama sekali tidak menolong siapa-siapa, kita hanya menyakiti diri sendiri," kata Gus Yahya -- Lih nasional.kompas.com dalam https://tinyurl.com/yp5anef5

Konflik Israel Vs Arab-Palestina bagi orang Indonesia tak ubahnya kuman di seberang lautan, tapi Gajah di pelupuk mata yaitu saling pengertian tentang mindset masing-masing tak pernah tahu. Bagaimana mungkin seorang Kristen yang berakar pada Judeo-Kristiani meyakini bahwa orang Palestina adalah orang Arab yang mengklaim Yerusalem adalah milik orang Arab. Sementara begitu pula kalangan Muslim yang tak mengerti mengapa orang Yahudi yang adalah pembunuh Yesus didukung kalangan Kristiani di negeri ini.

Di negeri ini, tak cukup banyak orang yang merasakan bahwa konflik tsb terasa jauh dan sulit dimengerti, sementara persepsi dan pemahaman masyarakat bisa sangat bervariasi.

Orang Kristen memiliki pandangan positif terhadap Israel karena konsep "Tanah Perjanjian" dalam Alkitab, di mana Yerusalem dianggap sebagai kota suci bagi agama Kristen. Mereka mendukung klaim Israel terhadap Yerusalem karena hubungannya dengan peristiwa-peristiwa dalam Alkitab.

Di sisi lain, umat Islam mungkin merasa empati terhadap rakyat Arab-Palestina, melihat mereka sebagai korban dari konflik yang berlarut-larut dan menganggap Yerusalem sebagai salah satu kota suci Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun