Tetapi jika memang Gischa terbukti memiliki pemahaman atau interpretasi tertentu terhadap filosofi Hamoraon yang menekankan pada kekayaan dan kehormatan, bisa jadi itulah yang mempengaruhi cara dia melihat kesuksesan dan mendorongnya untuk mencapai keberhasilan finansial. Meski, tak dapat diabaikan bahwa faktor eksternal, seperti tekanan sosial, pengaruh teman sebaya, atau dorongan untuk mencapai tujuan finansial dengan cara yang tidak etis, juga dapat berperan dalam membentuk perilaku Gischa.
Setiap individu adalah entitas unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Banyak faktor internal dan eksternal yang dapat berkontribusi pada perilaku seseorang. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena Gischa ini, diperlukan penelitian psikologis, antropologis dan sosiologis yang lebih intensif.
Gischa tercatat hanya aktif kuliah pada semester 1, sedangkan semester 2 dan 3 sekarang ia tidak lagi aktif, tapi tetap tercatat sebagai mahasiswa Universitas Trisakti. Apakah karena mahalnya beaya kuliah di universitas swasta seperti Trisakti, juga ketidakaktifannya sejak semester 2 hingga semester 3 sekarang. Itu semua yang melatarbelakangi gambaran Gischa terobsesi ingin cepat kaya dengan cara apapun asal semuanya berjalan cepat dan kuliah adalah urusan belakangan.
Kalaulah terbukti Gischa lebih memprioritaskan aktivitas atau usaha di luar kuliah dengan harapan untuk mencapai kekayaan dengan cepat, itu bisa menjadi tanda obsesi Gischa terhadap kekayaan atau kesuksesan finansial tanpa mempertimbangkan pentingnya pendidikan formal. Tapi, ini tetaplah spekulasi dan tidak dapat dijadikan kesimpulan yang pasti.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang tentang pendidikan, termasuk tekanan finansial, masalah pribadi, atau perubahan minat. Pendidikan formal memiliki nilai yang penting dalam membangun fondasi pengetahuan dan keterampilan, dan keputusan untuk tidak melanjutkan kuliah dapat memiliki dampak jangka panjang pada karier dan kehidupan seseorang.
Kita hanya dapat berharap fenomena Gischa dapat terungkap sepenuhnya nanti di pengadilan, agar dalam peralihan generasi, kita dapat memperoleh tuntunan yang benar dan bukannya ngaco seperti jalan pintas Gischa sekarang.
Jika penyidikan tak terukur karena tak mengintegrasikan berbagai disiplin yang diperlukan dalam penyidikan seorang Gischa, kita hanya akan menghasilkan Gischa-Gischa lain di kemudian hari yang takkan pernah mendapat keadilan di tanah airnya sendiri.
Joyogrand, Malang, Tue', Nov' 21, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H