Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Artificial Intelligence: Perang Dunia III 23 November 2023

14 November 2023   12:22 Diperbarui: 14 November 2023   12:32 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ledakan dahsyat Nuklir dan speaker Alexa. Foto: newsweek.com

Beberapa faktor yang menyumbang keberhasilan Alexa antara lain : Amazon telah mengembangkan berbagai perangkat Echo, dari speaker pintar hingga perangkat dengan layar seperti Echo Show, menciptakan ekosistem perangkat yang kuat; Amazon telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengintegrasikan Alexa dengan berbagai layanan pihak ketiga, termasuk aplikasi pihak ketiga dan perangkat cerdas lainnya di rumah; Amazon secara teratur melakukan pembaruan perangkat lunak untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja Alexa, memastikan bahwa asisten virtual ini terus berkembang dan relevan; Amazon memberikan dukungan kepada pengembang pihak ketiga untuk membuat aplikasi dan keterampilan (skills) baru yang dapat digunakan oleh Alexa, memperluas fungsionalitasnya.

Kesuksesan Alexa juga tercermin dalam adopsi yang luas oleh pengguna rumahan dan pengguna bisnis yang menghargai kemudahan penggunaan dan integrasi dengan berbagai perangkat.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa AI saat ini mampu dengan akurat memprediksi peristiwa kompleks seperti pergeseran geopolitis atau kemungkinan terjadinya Perang Dunia III. Prediksi peristiwa seperti itu melibatkan berbagai faktor kompleks, termasuk kebijakan pemerintah, hubungan internasional, faktor ekonomi, dan banyak variabel lainnya yang sulit diukur dan diprediksi secara pasti.

Meskipun ada perkembangan dalam penggunaan AI untuk menganalisis data dan tren, serta membuat prediksi di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan politik, namun kemampuan untuk meramalkan peristiwa besar dan kompleks masih dianggap sebagai tantangan besar. Prediksi geopolitik cenderung melibatkan penilaian manusia yang mendalam dan pemahaman tentang dinamika politik global.

Perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, dan Microsoft memiliki proyek-proyek AI yang fokus pada analisis data dan prediksi, tetapi hingga saat ini, kemampuan perangkat cerdas itu lebih fokus pada analisis data untuk mengidentifikasi tren atau memberikan rekomendasi berdasarkan pola yang ditemukan dalam data tersebut.

Karenanya, penting untuk menjaga kewaspadaan dan skeptisisme terhadap klaim atau prediksi yang bersifat spekulatif, terutama jika berasal dari sumber yang tidak dapat diverifikasi atau tidak dapat dipercaya.

Pencapaian AI saat ini sangat beragam dan berkembang pesat di berbagai bidang. Meskipun AI memiliki kemampuan yang signifikan dalam analisis data, pemrosesan bahasa alami, dan tugas-tugas tertentu seperti pengenalan gambar, kemampuan prediktifnya terbatas terutama ketika berbicara tentang peristiwa yang sangat kompleks dan tidak terduga seperti serangan nuklir atau perang.

Dalam konteks pertahanan dan militer, beberapa negara, termasuk Israel, telah mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi canggih, termasuk penggunaan AI dalam sistem pertahanan. Misalnya, sistem pertahanan rudal Iron Dome milik Israel menggunakan teknologi yang melibatkan pengolahan data dan keputusan cepat, tetapi bukan berarti AI dapat memprediksi serangan nuklir atau peristiwa serius lainnya dengan akurat.

Mengenai klaim bahwa Israel memiliki AI yang mampu mengarahkan uji coba Laser Beam untuk menangkal serangan nuklir, perlu diingat bahwa informasi terkait dengan proyek militer seringkali dijaga dengan ketat dan sangat sulit diverifikasi. Juga, kemampuan untuk menangkal serangan nuklir melibatkan teknologi dan strategi yang melibatkan lebih dari sekadar AI. Ini mencakup sensor yang sangat canggih, sistem peringatan dini, dan teknologi pertahanan balistik.

Secara umum, AI terus berkembang, dan kemampuannya dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks, termasuk militer. Namun, klaim atau laporan tertentu perlu dinilai dengan hati-hati, dan fakta-fakta yang terkait seringkali menjadi rahasia militer.

Akhirnya jangan mudah terkecoh oleh sesuatu yang viral apalagi dari TikTok yang ternyata banyak Hongdulnya itu. Sebaiknya gunakan AI untuk yang ringan-ringan aja dulu. Masalahnya lebih pinter kita koq. He He ..

Joyogrand, Malang, Tue', Nov' 14, 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun