Menangani perubahan politik yang terjadi di dalam negeri dengan damai dan dalam kerangka hukum adalah penting untuk menjaga stabilitas politik. Proses demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan harus dihormati.
Investasi dalam pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan menghadapi perubahan dalam dunia kerja. Ini harus diutamakan oleh the next president. Urusan gunting pita ini itu diluar peningkatan SDM. Itu urusan belakanganlah.
Menghadapi perubahan iklim dan isu lingkungan adalah tanggungjawab bersama. Indonesia harus berkomitmen untuk berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi isu-isu ini. Lihat musim El Nino sekarang dan lihat pula kehancuran hutan-hutan kita. The next president harus mewaspadai semua ini. Membangun okay, tapi haruslah berkelanjutan.
Meningkatkan kemampuan penyelesaian konflik dan dialog di dalam negeri adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan hindari kekacauan dalam negeri. Separatisme di dalam NKRI tak boleh lagi ditolerir berlama-lama, karena itu membahayakan kesatuan dan persatuan nasional kita. Kita bisa memusnahkan mereka di tangan satu komando yang tegas yi Presiden RI.
Indonesia harus tetap aktif dalam berbagai organisasi internasional dan regional untuk mempromosikan kepentingan nasional dan berkontribusi pada penyelesaian masalah global.
Terkait keputusan Mahkamah Konstitusi, penting untuk menghormati proses hukum dan demokratisasi. Perubahan hukum dan peraturan yang signifikan harus dibahas dan diputuskan secara transparan dan dalam kerangka hukum yang berlaku.
Akhirnya, kepemimpinan strategis yang bijak, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Niscaya di tangan pemimpin strategis seperti ini, jalan menuju Indonesia Emas 2045 dapat terwujud, meski di tengah keraguan besar sekarang ini.
Semoga the next president dapat menjalani masa-masa sulit ini dengan sebaik-baiknya.
Joyogrand, Malang, Tue', Oct' 31, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H