Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Negara-Negara Arab Enggan Menerima Eksodus Warga Gaza

20 Oktober 2023   16:42 Diperbarui: 20 Oktober 2023   16:42 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua preseden sejarah menunjukkan fakta ketika warga Arab-Palestina dipaksa meninggalkan wilayahnya, mereka tidak diizinkan untuk kembali. Mesir dan Yordan yang mengapit Israel tidak ingin terlibat dalam pengosongan Gaza. Kalau penghancuran Hamas mereka setuju. Tapi tidak untuk membiarkan pengungsi Gaza terdampar di wilayah mereka.

Kekhawatiran negara-negara Arab dipicu oleh bangkitnya partai-partai sayap kanan di bawah PM Israel Benjamin Netanyahu yang berbicara semakin keras mengenai penghapusan warga Arab-Palestina dari bumi Israel. Sejak serangan Hamas, retorika Israel semakin melesat jauh, dengan beberapa politisi sayap kanan dan komentator media menyerukan militer untuk menghancurkan Gaza dan mengusir penduduknya. Salah satu anggota parlemen mengatakan Israel harus melakukan "Nakba baru" di Gaza.

Hamas sebuah ancaman buat Mesir

Pada saat yang sama, Mesir mengatakan eksodus massal dari Gaza akan membawa Hamas atau militan Arab-Palestina lainnya ke wilayahnya. Hal ini mungkin akan mengganggu stabilitas di Sinai, tempat militer Mesir berperang selama bertahun-tahun melawan militan Islam dan pernah menuduh Hamas mendukung mereka.

Mesir mendukung blokade Israel di Gaza sejak Hamas mengambil alih wilayah tsb pada tahun 2007, dengan ketat mengontrol masuknya material dan lalu lintas warga sipil. Serangan ini juga menghancurkan jaringan terowongan di bawah perbatasan yang digunakan Hamas dan warga Arab-Palestina lainnya untuk menyelundupkan barang ke Gaza.

Setelah sebagian besar pemberontakan di Sinai berhasil dipadamkan, Mesir tidak ingin menghadapi masalah keamanan baru di wilayah yang bermasalah ini.

Mesir mengingatkan kemungkinan skenario yang lebih tidak stabil, yi hancurnya perjanjian damai Mesir-Israel tahun 1979. Dengan kehadiran militan Arab-Palestina, Sinai akan menjadi basis serangan terhadap Israel. Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri, dan akan menyerang wilayah Mesir.

Perdamaian yang telah dicapai Mesir-Israel akan hilang, karena gelora sayap kanan Israel yang akan menghilangkan perjuangan Arab-Palestina.

Joyogrand, Malang, Fri', Oct' 20, 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun