Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi Imitasi di Dunia Barat Merupakan Peluang Emas bagi Indonesia

8 Oktober 2023   13:14 Diperbarui: 8 Oktober 2023   13:45 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetesan kopi imitasi dari sebuah coffee maker now. Foto : euronews.com

Ketika iklim dunia memanas, perkebunan kopi -- khususnya yang menanam varietas Arabika yang disukai para barista -- bergerak menanjak, menghancurkan hutan dalam upaya mencari iklim yang lebih sejuk untuk tanaman kopi di daerah pegunungan.

Deforestasi merupakan penyebab utama perubahan iklim kedua setelah pembakaran bahan bakar fosil. Penelitian menunjukkan pada tahun 2050, sekitar separuh lahan yang saat ini digunakan untuk menanam kopi akan menjadi tidak produktif karena perubahan iklim.

Perluasan tanaman kopi yang tak pernah berhenti itu menyebabkan penggundulan hutan pada tingkat yang cukup mengkhawatirkan, yi hampir mencapai 10 Central Parks, New York, setiap hari, setara dengan 34 kilometer persegi hutan, kata CEO dan salah satu pendiri Atomo, Andy Kleitsch menjelang peluncuran kopi imitatif perusahaan tsb di Festival Kopi New York belum lama ini - Lih euronews.com dalam https://tinyurl.com/yoezjt2h

Bagaimana kopi imitasi membantu planet ini

Atomo mengatakan kopi cold brew tanpa biji yang merupakan "bukti konsep" awal menghasilkan emisi karbon 93 persen lebih sedikit dan menggunakan air 94 persen lebih sedikit dibandingkan kopi biasa. Majalah Time menobatkannya sebagai salah satu dari 200 penemuan terbaik tahun 2022.

Perusahaan tsb memperkirakan akan mendapatkan angka serupa untuk kopi panas imitasi terbarunya, yang juga dibuat menggunakan sebagian besar bahan-bahan daur ulang seperti biji kurma, yang cenderung dibuang dalam proses produksi komersial. Bijinya direndam dalam ekstrak anggur, sawi putih dan rasa lainnya, dan ditambah dengan kafein yang bersumber dari teh.

Atomo mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan sebagian besar perusahaan kopi besar dunia mengenai bagaimana mereka dapat meningkatkan dan memasok kopi ke mereka.

Perusahaan-perusahaan kopi itu tahu mereka mempunyai masalah dengan ketersediaan kopi dalam 20-30 tahun ke depan, dan mereka berusaha untuk mengatasi masalah tsb, kata Kleitsch - Lih euronews.com dalam https://tinyurl.com/yoezjt2h

Stabil dan terkendali

Di tengah badai deforestasi di Amerika latin dan Afrika karena perluasan tanaman kopi yang tiada henti, benar kopi imitatif yang terbuat dari biji-bijian seperti barley, gandum, atau akar-akaran tanaman dapat menjadi pilihan untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan yang terkait dengan produksi kopi.

Indonesia dipastikan masih stabil dan terkendali. Tak ada kita lihat kopi Arabika yang ditanam di tanah Batak menyasar kemana-mana. Mereka tetap ajeg di Pangaribuan, Sipahutar, Siborong-borong, Laguboti, Tiga Dolok Simalungun, dan Humbang Hasundutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun