Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi Imitasi di Dunia Barat Merupakan Peluang Emas bagi Indonesia

8 Oktober 2023   13:14 Diperbarui: 8 Oktober 2023   13:45 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tetesan kopi imitasi dari sebuah coffee maker now. Foto : euronews.com

Kopi Imitasi di dunia Barat merupakan Peluang Emas bagi Kopi Nusantara

Di tengah-tengah keasyikan kita karena kopi Asia semakin meningkat sekarang sebagaimana kita lihat di Jepang, China, Taiwan, Korea Selatan, Vietnam,Thailand, Malaysia, Singapore, Filipina dan Indonesia.

Boleh dikata Kopi adalah gaya hidup kekinian bagi komunitas muda Asia. Ntah dinamai apapun itu, yang jelas basicnya adalah kopi ntah itu Robusta atau Arabica. Tapi yang punya stock kopi unggulan ntah itu Arabica atau Robusta, pastinya yang akan disajikan disitu adalah Americano atau Espresso. Maklumlah, karena Amerikalah negara yang rajin berinovasi soal kopi, termasuk meracik kopi disertai penamaannya. Kalau kita cukup mengikuti trend perkopian di barat sana.

Dunia barat adalah peminum kopi utama, terutama AS dan Inggeris. Sedangkan mesin-mesin kopi, seakan koor mereka beramai-ramai menciptakannya mulai Moka Pot dan Aero Press buatan Italy, hingga Coffee Maker beraneka bentuk buatan Jerman. Di AS dan Inggeris jangan ditanya lagi mesin kopi apapun ada disitu,

Karena luarbiasanya konsumsi kopi di dunia barat, perluasan tanaman kopi, khususnya di Amerika latin dan Afrika dituding menyebabkan penggundulan hutan pada tingkat yang mengkhawatirkan.

Inovator di AS pun berusaha keras mencari solusinya, yi kopi bubuk imitatif yang antara lain dihasilkan dari biji kurma.

Sebuah startup di Seattle, AS, yang didukung oleh beberapa investor di balik Beyond Meat meluncurkan kopi bubuk imitatif pertama di dunia minggu ini. Kita pun kaget. Penemunya berharap dapat mengurangi dampak lingkungan dari minuman populer tsb.

Minuman berkafein ini menggunakan makanan tertentu dan bahan limbah nabati seperti biji kurma untuk meniru struktur molekul kopi.

Inovasi ini menarik perhatian investor, yang telah menggelontorkan $ 51,6 juta atau 49,1 juta atau Rp 80.418.600.000 ke Atomo Coffee.

Dampak lingkungan dari kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun