Sementara beberapa generasi milenial mungkin merasa terkoneksi dengan visi dan nilai-nilai yang diusung oleh PSI, yang terkenal karena menarik perhatian generasi milenial, banyak lainnya masih dapat mendukung partai lain yang memiliki pandangan politik atau ideologi yang lebih cocok dengan keyakinan mereka.
Kubu nasionalis seperti PDIP, Gerindra, dan Golkar, memiliki basis pemilih mereka sendiri dan memperjuangkan platform politik yang berbeda-beda. Keputusan generasi milenial untuk mendukung kubu tertentu akan tergantung pada sejauh mana mereka merasa sejalan dengan platform, pandangan, dan pemimpin yang ditawarkan oleh masing-masing partai.
Pembina senior
Sebagai pembina senior, Grace Natalie dapat memberikan dukungan moral dan arahan kepada anggota dan kader PSI, terutama yang mungkin masih baru dalam politik. Dia bisa berbagi pengalaman, wawasan, dan pandangan politiknya.
Grace Natalie mungkin akan terus mendorong nilai-nilai dan visi ideologis yang diusung oleh PSI, seperti kesetaraan, keadilan, dan kebebasan beragama. Perannya bisa membantu mempertahankan identitas dan tujuan partai.
Ia bisa memberikan masukan dan dukungan kepada juniornya dalam merancang strategi kampanye dan politik PSI untuk pemilihan-pemilihan berikutnya.
Grace Natalie juga dapat berperan sebagai penasehat dalam keputusan-keputusan strategis yang diambil oleh pimpinan PSI, terutama dalam hal kebijakan publik dan perencanaan jangka panjang.
Grace Natalie dan Kaesang Pangarep memiliki latar belakang dan identitas yang berbeda. Grace Natalie adalah salah satu pendiri PSI dan memiliki pandangan politik yang mungkin saja berbeda dengan Kaesang atau pemimpin lain yang muncul di PSI.
Namun, dalam politik, aliansi dan perubahan kepemimpinan dalam partai adalah hal yang umum terjadi.
Dan di atas segalanya Grace Natalie ke depan ini dapat diusulkan oleh PSI menjadi salah satu Camen atau Calon Menteri untuk katakanlah MenUPW atau Menteri Urusan Peranan Wanita dalam kabinet mendatang ntah siapapun nanti di antara Ganjar dan Prabowo yang jadi RI 1.
Dan yang jadi Wapres biarlah publik yang memilih antara Khofifah Indar Parawansa atau Yenni Wahid.