Salah satu momen paling menonjol selama masa jabatan Presiden Jimmy Carter adalah Krisis Penyanderaan warga AS di Iran pada tahun 1979. Pada tanggal 4 Nopember 1979, sekelompok militan Iran yang setia kepada pemimpin agama Ayatollah Ruhollah Khomeini menyerbu Kedubes AS di Teheran dan menahan 52 warga AS sebagai sandera.
Krisis ini menjadi masalah serius bagi pemerintahan Carter dan mempengaruhi banyak aspek politik dan diplomatik.
Krisis Sandera Iran berlangsung selama 444 hari, hingga tanggal 20 Januari 1981, ketika para sandera akhirnya dibebaskan setelah Ronald Reagan dilantik sebagai Presiden AS.
Presiden Carter berusaha untuk membebaskan para sandera dengan berbagai cara, termasuk upaya operasi penyelamatan yang dikenal dengan sebutan "Operasi Eagle Claw." Sayangnya, operasi ini gagal dan menyebabkan kerugian besar bagi pasukan AS.
Krisis ini menciptakan ketegangan diplomatik yang besar antara AS dan Iran. Pemerintah AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap negara tsb.
Krisis penyanderaan warga AS di Iran juga berdampak pada pemilihan presiden AS tahun 1980, dengan banyak pengamat yang menganggap ketidakmampuan Carter menyelesaikan krisis ini berdampak negatif pada popularitasnya dan berkontribusi pada kekalahan dalam pemilihan tsb.
Krisis Sandera di Iran adalah salah satu peristiwa yang paling mencolok selama masa jabatan Carter dan tetap menjadi bagian penting dalam sejarah hubungan AS dengan Iran. Dampak dan pelajarannya memiliki implikasi yang berkelanjutan dalam diplomasi internasional.
Carter dan pasukan khusus
Operasi penyelamatan sandera di Iran yang dikenal dengan nama "Operasi Eagle Claw" adalah upaya yang gagal dan tragis. Operasi ini merupakan upaya militer AS untuk membebaskan para sandera di Kedubes AS di Teheran selama Krisis Sandera pada tahun 1980.
Mayor Richard J. Meadows adalah salah satu perwira yang terlibat dalam operasi tsb. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Charles "Charlie" Beckwith, seorang perwira berpengalaman dalam operasi khusus.
Operasi Eagle Claw melibatkan penggunaan helikopter dan pesawat transportasi untuk mengirim pasukan khusus AS ke Teheran untuk melakukan penyelamatan. Namun, operasi ini terganggu oleh berbagai masalah teknis dan cuaca yang buruk. Salah satu helikopter mengalami masalah mesin dan melakukan pendaratan darurat di gurun Iran, yang menyebabkan kerusakan dan kemudian dilakukan pemusnahan oleh pasukan AS untuk menghindari teknologi militer jatuh ke tangan Iran.