Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menimbang Ganjar, Prabowo dan Anies di Ring Pilpres 2024

19 September 2023   17:01 Diperbarui: 19 September 2023   17:15 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Baswedan dan Cak Imin menjanjikan BBM Gratis bagi Pemilik Sepeda Motor; Dana Desa Rp 5 Milliar; Subsidi Pupuk; Tunjangan Ibu Hamil dan Sekolah Gratis.

Itulah janji-janji politik ketiga kandidat. Kosong atau tidak janji itu bergantung bagaimana mereka mempertahankannya dalam kampanye kepresidenan nanti. Prabowo yang menjanjikan lumbung pangan kita ke depan ini dengan memanfaatkan rawa-rawa. Indonesia punya punya 24 juta hektar rawa dan itu bisa jadi sumber air dan bisa digunakan untuk lumbung pangan, kata Prabowo. Juga gaji PNS harus naik seiring dengan Upaya pemberantasan korupsi ke depan ini. Apa dan bagaimana melaksanakannya nanti yang penting Prabowo dapat menjelaskannya secara obyektif dan sistematis dan bukan lagi dengan metoda pokrol bambu seperti yang sudah-sudah.

Ganjar Pranowo memastikan akan melanjutkan program Jokowi mulai dari IKN dll. Dan hebatnya ia akan menaikkan gaji guru hingga Rp 30 juta. Ini janji politik yang kita harap dapat dipertanggungjawabkan di hadapan PGRI dan di forum-forum kampanye akademik di kampus-kampus seluruh nusantara. Ini sudah mirip mempertahankan disertasi di hadapan para penguji akhli. Ayo Ganjar.

Anies dan Cak Imin menjanjikan BBM gratis bagi mereka yang berkenderaan roda dua dan sekolah gratis di tengah-tengah sulitnya sekarang anak-anak mendapatkan sekolah baik dan bermutu, juga mahalnya uang masuk ke perguruan tinggi, dan betapa komersialnya pendidikan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran untuk meluluskan calon-calon dokter begitu saja, dengan alasan semua serba mahal di dunia kedokteran. Ya ampun. Ayo Anies dan Cak Imin bagaimana kalian membungkam dunia kedokteran yang berkoar-koar nakutin seperti itu. Dan bagaimana kalian mau kasi BBM gratis, sementara Indonesia adalah salah satu negara yang tadinya penghasil BBM yang kini malah jadi Pengimpor BBM. Ayoo ..

Elektabilitas

Elektabilitas Ganjar Pranowo, capres PDIP sempat menurun kertika Ketum, Megawati Soekarnoputri, menyebut capres yang diusungnya sebagai petugas partai. Namun dalam kuliah kebangsaan di UI belum lama ini, Ganjar menegaskan seorang pemimpin harus bisa membedakan posisinya ketika menjadi kader politik dan kepala negara atau kepala daerah.

"Jika Bapak terpilih sebagai presiden Indonesia kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat, gubernurnya hanya mandat, dan tidak menjadi boneka Megawati?" tanya Naufal seorang mahasiswa politik dari Fisip UI.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun menegaskan agar tidak perlu takut soal pernyataan tentang "petugas partai" atau tidak. Ia bahkan bertanya balik, apakah selama menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, ia mengabdi pada kepentingan partai? -- Lih voaindonesia.com dalam https://tinyurl.com/2a3ygemo

Semua kader adalah petugas partai. Itu benar sejauh demi kepentingan partai. Tapi istilah ini menjadi polemik dan tidak bisa "dijual" di tengah masyarakat. Ganjar atau siapa pun kader partai, memang bekerja demi kepentingan partai. Maka PDIP harus berhati-hati bahwa istilah petugas partai hanya berlaku di internal PDIP saja, tapi tidak untuk umum. Bagaimanapun Ganjar berhasil menjelaskan dengan baik dimana dia sebagai petugas partai, dan dimana dia sebagai pelayan rakyat.

Nomor urut kedua adalah Prabowo Soebianto. Meski diberondong dengan kasus pemitingan seorang Wamen belum lama ini dalam rapat kabinet, Prabowo yang berhasil disalib Ganjar, kini berada di urutan kedua. Sekarang bagaimana agar temperamen lama dikendorkan sedikit dan bagaimana agar kawan bersandingnya Titiek Hediyati Soeharto dapat mendampinginya, jangan ujug-ujug di bawa begitu acara debat kepresidenan dimulai. Keluarga adalah contoh bagaimana seorang calon pemimpin diuji di hadapan masyarakat, sedangkan yang lainnya orang Indonesia cukup permisif dengan memaafkannya karena Insiden Tim Mawar yang merenggut nyawa sekian belas orang aktivis, atau melawan sistem dan tidak taat komando mentang-mentang menantu presiden RI ketika itu.

Akhirnya Anies dan Cak Imin yang kini berada di urutan ketiga. Meski nama Muhaimin Iskandar berhasil membantu menaikkan elektabilitas Anies di kalangan sebagian Nahdliyin, khususnya di Jatim Tapi seyogyanya Surya Paloh sebagai komandan Nasdem yang adalah partai nasionalis, juga harus mengajarkan bagaimana agar Anies dapat mempertanggungjawabkan kampanye kepresidenannya di hadapan bangsa Indonesia. Bahwa dia tidak akan lagi mengulangi kesalahan serupa di masa kontestasi Pilgub DKI Jakarta dengan lawan tanding Ahok ketika itu. Dia tidak bisa lagi mengandalkan intelektualitasnya semata hanya karena ingin menang dalam perdebatan politik, tapi ia harus dapat berpikir integral ya nasional, internasional, regional, bahkan menukik hingga daerah-daerah di nusantara yang luas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun