Karena Kejawen mencakup berbagai aliran, pengalaman spiritual, dan praktek lokal, maka setiap individu atau kelompok memiliki interpretasi dan praktek yang berbeda-beda. Kejawen juga mendapat pengaruh dari berbagai agama dan kepercayaan, termasuk Hindu, Budha, Islam, dan ajaran lokal Jawa. Sebagai agama tradisional yang kaya dan kompleks, Kejawen memegang tempat penting dalam budaya dan spiritualitas masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tren penyusutan
Kalau agama Zoroaster menyusut terutama karena sifat kakunya yang sejauh ini masih sangat sulit ditawar yi perkawinan lintas ras dan lintas agama. Dengan pengucilan mereka yang melanggar prinsip itu maka jumlah komunitas Zoroaster di seluruh dunia semakin menyusut.
Lain halnya dengan Indonesia. Para penganut agama tradisional ntah apapun itu, terkesan kuat enggan mencantumkan nama agamanya di Kartu Tanda Penduduk. Meski mereka survive, tapi statis dan tak berkembang, bahkan dikhawatirkan lambat-laun akan punah.
Tren penurunan jumlah penganut agama-agama tradisional di Indonesia dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh komunitas-komunitas ini memang merupakan perhatian serius.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan situasi ini meliputi :
Pengaruh Modernisasi dan Globalisasi. Perubahan sosial dan budaya yang diakibatkan oleh modernisasi dan globalisasi telah mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat. Pengaruh agama-agama besar dan budaya luar juga mengurangi daya tarik agama-agama tradisional.
Korban dari Penindasan Sejarah. Di masa lalu, agama-agama tradisional di Indonesia pernah mengalami penindasan oleh rezim kolonial dan beberapa kelompok keagamaan. Ini mengakibatkan berkurangnya jumlah penganut dan bahkan menyebabkan penyimpanan rahasia identitas agama.
Kehilangan Nilai Budaya. Perubahan budaya dan cara hidup modern mengakibatkan hilangnya nilai-nilai tradisional yang dianut oleh agama-agama tradisional. Generasi muda lebih terpapar dengan budaya populer modern daripada ajaran-ajaran tradisional.
Tekanan dari Agama-Agama Besar. Agama-agama besar seperti Islam, Kristen, dan Hindu, yang memiliki jumlah penganut yang lebih besar, memberikan tekanan sosial untuk mengadopsi keyakinan mereka.
Kurangnya Pemahaman dan Edukasi. Beberapa agama tradisional kurang memiliki literatur formal atau akses pendidikan yang memadai untuk mengajarkan ajaran mereka kepada generasi muda.