Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memudarkah Semangat Merah-Putih

9 Agustus 2023   14:06 Diperbarui: 9 Agustus 2023   14:19 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Betapa sepinya nuansa merah-putih di kota Depok. Foto: Parlin Pakpahan.

Secara keseluruhan, faktor-faktor ini bersama-sama membentuk kekhasan setiap daerah dalam merawat semangat kebangsaan, dan apa boleh buat  tidak ada jawaban tunggal yang bisa menjelaskan perbedaan ini sepenuhnya.

Di kompleks sederhana pun di  kota Malang nuansa merah-putih sudah tampil sejak dini. Foto: Parlin Pakpahan.
Di kompleks sederhana pun di  kota Malang nuansa merah-putih sudah tampil sejak dini. Foto: Parlin Pakpahan.

Peristiwa heroik penurunan bendera Belanda dan pengibaran bendera merah-putih di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya, pada tanggal 19 September 1945, merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Peristiwa ini dikenal sebagai "Peristiwa Bendera" atau "Peristiwa Hotel Yamato".

Peristiwa ini mencerminkan semangat perlawanan dan keberanian rakyat Surabaya terhadap upaya Belanda untuk menguasai kembali wilayah tersebut setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Ketika Belanda berusaha untuk mengambil alih kendali, masyarakat Surabaya bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan mereka dan menunjukkan bahwa mereka siap untuk berjuang demi hak mereka.

Namun, okelah peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai satu-satunya "obor abadi" semangat kemerdekaan di Jawa Timur atau Indonesia secara keseluruhan. Ada banyak momen-heroik lainnya yang berkontribusi terhadap semangat perjuangan dan kemerdekaan Indonesia di seluruh daerah. Semangat kemerdekaan adalah hasil dari kerja kolektif banyak individu, kelompok, dan komunitas yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan nasional.

Selain peristiwa Hotel Yamato, peristiwa lain seperti Pertempuran Surabaya pada Nopember 1945 yang melibatkan pertempuran sengit antara pasukan Indonesia dan tentara Belanda, juga berperan dalam membangun semangat perjuangan di Jawa Timur. Begitu pula dengan kontribusi pahlawan-pahlawan nasional seperti Bung Tomo dan banyak tokoh lokal lainnya yang memberikan dorongan semangat kepada rakyat untuk berjuang demi kemerdekaan.

Meskipun peristiwa Hotel Yamato memiliki tempat yang signifikan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Jawa Timur, semangat kemerdekaan dan heroisme Jawa Timur tidak dapat direduksi hanya pada satu peristiwa. Ini adalah hasil dari perjuangan panjang, keterlibatan banyak individu, dan dinamika sosial yang kompleks yang berkontribusi terhadap semangat kemerdekaan yang masih dirasakan hingga saat ini.

Mempertahankan dan memperkuat semangat kemerdekaan serta nasionalisme adalah tugas penting pemerintah untuk membangun dan menjaga identitas nasional yang kuat. Gejala, di mana semangat kemerdekaan tampak berkurang atau pasif di beberapa daerah, bukanlah fenomena yang unik dan bisa terjadi dalam perjalanan waktu pasca kemerdekaan. Namun, pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi semangat kemerdekaan dan nasionalisme agar tetap hidup dan kuat di tengah perubahan zaman.

Berikut beberapa langkah yang dapat diambil :

Pendidikan Nasionalisme. Pendidikan adalah salah satu fondasi utama dalam membangun semangat kemerdekaan dan nasionalisme. Pemerintah bisa mengintegrasikan materi tentang sejarah perjuangan kemerdekaan, nilai-nilai nasional, dan identitas budaya Indonesia dalam kurikulum pendidikan. Ini akan membantu generasi muda memahami pentingnya kemerdekaan dan menghargai warisan bangsa.

Pemberdayaan Lokal. Mengenali nilai-nilai lokal dan budaya setiap daerah adalah penting. Pemerintah dapat memfasilitasi kegiatan yang memperkuat identitas lokal sambil tetap mempromosikan persatuan nasional. Mempertahankan kultur dan tradisi lokal dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun semangat nasionalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun