Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gerungan Rocky dalam Peradaban Politik Kita Now

6 Agustus 2023   15:34 Diperbarui: 6 Agustus 2023   15:38 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerungan Rocky dalam Peradaban Politik Kita Now

Bola-bola liar sudah mulai beterbangan mendekati pemilu serentak 2024 yad, ntah itu soal Menkominfo Johnny G. Plate, soal Anies dan Nasdem, soal Airlangga Hartarto, soal capres psikopat, soal Basarnas hingga sampai pada bola liar yang banyak ditunggu publik selama ini yi gerungan Rocky kepada Presiden Jokowi yang dikatakannya sebagai "Bajingan Tolol", terkait banyak hal, khususnya proyek IKN di Kaltim.

Drs. Rocky Gerung (64 tahun), kelahiran 20 Januari 1959, adalah seorang filsuf tamatan FIB UI. Ia adalah salah satu intelektual publik di negeri ini. Wikipedia menegaskan bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Setara Institute, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada 2005.

Ia pernah mengajar selama 15 tahun di Universitas Indonesia. Dengan munculnya ketentuan baru bahwa seorang pengajar PT itu harus berpendidikan S3 atau sekurangnya S2. Ia yang hanya S1 mundur teratur karena sudah malas untuk lanjut ke pendidikan pascasarjana. Ia adalah kakak dari Grevo Gerung yang saat ini menjadi dosen di Universitas Sam Ratulangi.

Pemikiran Rocky Gerung mulai diperhatikan publik secara luas sejak ia muncul pertama kali di acara televisi Indonesia Lawyers Club di awal tahun 2017. Saat itu, Rocky Gerung mengritik pemerintah dengan menyatakan pemerintah sebagai pembuat hoaks terbaik karena memiliki banyak perangkat untuk berbohong. Sejak itu pula, Rocky terkenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengritik pemerintah sehingga sering diundang untuk menjadi narasumber di acara televisi, universitas, dll.

Latar belakang filsafatnya membuat cara berpikir Rocky mempunyai trade mark sendiri. Bukannya Rocky berbeda dengan para intelektual lainnya, tapi ia suka berpikir tegak lurus soal kebenaran yang dikatakannya kebenaran haruslah masuk akal sehat. Benar, karena Skeptisisme dalam filsafat memang mengajarkan seperti itu. Tapi dalam praktek, dengan berpijak pada berpikir falsifikasi ala Karl Popper, ia perlahan-lahan dari tegak lurus menjadi mau menang dan benar sendiri. Popper sendiri mungkin akan keberatan dengan penyalahgunaan falsifikasi ketika Rocky Gerung menjadi overdosis disitu, bermain "trial and error" atau "utak-atik gathuk" kalau lawan bicaranya mulai menggiringnya ke sudut ring talkshow. Rocky lupa bahwa dalam filsafat itu ada Etika yang juga harus didalaminya agar berpikir tegaklurusnya komplit. Sayang nasi sudah menjadi bubur, kalau mau dinasikan lagi, bisanya sih bisa, tapi harus meniup lampu Aladdin dulu. Itulah Rocky Gerung yang saya tahu.

"Bajingan Tolol" yang digerungkannya bermula ketika Rocky menyampaikan orasi dalam pertemuan aliansi buruh di Bekasi beberapa hari lalu. Potongan video orasinya tersebar di media sosial, khususnya channel YouTube Refly Harun, yang isinya mengritik keras kebijakan Presiden Jokowi membangun megaproyek IKN atau Ibu Kota Nusantara.

Mengutip Rocky di channel Refly Harun .... ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy. Dia masih ke China nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari koalisi satu ke koalisi lainnya, cari kejelasan nasibnya, ... begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti ... dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu "Bajingan yang Tolol". Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi dasar "Bajingan Tolol" sekaligus pengecut.

Mendengar narasi sevulgar itu dari Rocky Gerung, relawan Jokowi yang terpencar dimana-mana seakan bersatu menyuarakan agar Rocky Gerung segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan hinaannya terhadap Presiden RI Jokowi. Narasi itu tak pantas ditayangkan di medsos. Itu sangat memalukan Indonesia di mata dunia. Apakah Rocky sadar makian Bajingan Tolol kepada Presiden RI itu kalau diterjemahkan orang asing akan menjadi "The Fucking Desperado". Itu sangat tidak etis bagi bangsa asing sekalipun, cetus para pemberang di barisan relawan Jokowi. Ini kemudian disusul amarah dari suku Dayak Kaltim karena Rocky mempersoalkan IKN di Kaltim, amarah dari kalangan intelektual, tokoh-tokoh masyarakat dst.

Jokowi sendiri hanya merespon pernyataan Rocky itu sebagai "hal kecil" dan menyebut dirinya hanya ingin fokus menjalankan tugas sebagai presiden. Sementara KSP Moeldoko menyampaikan respon keras dan menyebut Rocky sudah menyerang pribadi atasannya, Presiden Jokowi.

Rocky yang dihadang dimana-mana akhirnya minta maaf, karena narasinya telah membuat kegaduhan publik. Tapi ia tetap konsisten bahwa ucapannya tentang Bajingan Tolol kepada Presiden Jokowi bukan ke personal Jokowi tapi ke jabatan kepresidenannya. Rocky berkilah bajingan dalam bahasa Jawa adalah manusia yang disayang oleh tuhan, "baguse jiwo angen angenan pangeran", disingkat jadi bajingan, bajingan di dalam antropologi kita dikenal sebagai kusir dokar. Kusir dokar disebut bajingan karena dia berbuat baik kepada manusia, maka ia disayang Tuhan. Dalam perang kemerdekaan si bajingan itu menyembunyikan pejuang kita di bawah jerami. Tapi disini kita bicara tentang bajingan yang punya kewenangan untuk menentukan masa depan kemakmuran negeri kita, kan itu beda konteksnya.

Rocky menyebut kata bajingan yang ia pakai adalah wajar. Penggambarannya yang spesifik pada kata bajingan merupakan kritikan dari warga negara kepada pimpinannya. Saya pakai istilah bajingan untuk menegur tapi, kenapa saya diomelin, karena saya dianggap mengritik, bahkan dikatakan menghina presiden, demikian Rocky.

Rocky Gerung tetaplah Rocky Gerung. Gaya tegaklurusnya dalam berargumen saat terpojok dalam berargumen agar ia tak disalahkan dan/atau terbanting di ring publik kembali muncul. Itulah gaya utak-atik gathuk atau trial and error ala Rocky di medan laga talkshow selama ini.

Soal IKN, Rocky berpendapat itu berbahaya secara diplomasi, berbahaya secara geopolitik, bahkan berbahaya secara kebudayaan. Kalau ada IKN di situ masyarakat adat akan tersingkir, artinya jejak kultural kita hilang di situ. Jokowi pergi ke China untuk meminta investor asing menanam modal di IKN. Ia sudah kasih konsesi 180 tahun agar dibuatkan IKN. Ini sama dengan menjual negara.

Rocky tak mau tahu bahwa esekusi IKN oleh Jokowi adalah demi masa depan bangsa ini. Kalaupun ada loncatan kesana-kesini. Itu bukanlah loncatan personal Jokowi, tapi itu adalah manuver dari seorang Presiden untuk mewujudkan IKN. Itu yang diketahui rakyat.

Akhli bahasa dari UNS dan UGM berpendapat argumen Rocky tentang Bajingan Tolol itu sudah "Cocokologi" namanya. Sudah lama terjadi pergeseran makna. Bajingan yang dimengerti bangsa ini sekarang adalah Bangsat, Jahanam, Perampok, Pembunuh, Pemerkosa. Pokoknya yang serba jahat di mata masyarakat.

Benar, pendapat Rocky dalam orasinya menunjukkan ia memiliki pandangan kritis terhadap kebijakan Presiden Jokowi dan pemerintahan saat ini. Juga benar, kebebasan berpendapat adalah salah satu pilar utama dalam sistem demokrasi, yang memungkinkan warga negara untuk menyampaikan pandangan dan kritik terhadap pemerintah atau pemimpin mereka tanpa takut dihukum atau dibatasi oleh negara.

Yang dilupakan Rocky Gerung selama ini adalah kebebasan berpendapat itu memiliki batas-batas tertentu yang harus dihormati. Kritik dan pandangan seharusnya disampaikan dengan bahasa yang bermartabat dan tidak menyerang pribadi atau mengandung kata-kata kasar. Pernyataan-pernyataan yang bersifat merendahkan atau menghina secara pribadi dapat melewati batas kebebasan berpendapat dan bisa dianggap sebagai penyalahgunaan hak tersebut. Inilah yang digedor publik sekarang.

Dalam potongan orasi Rocky, meskipun kritik terhadap Presiden Jokowi dan kebijakannya merupakan bentuk kebebasan berpendapat, penggunaan kata-kata kasar seperti "bajingan tolol" serta pernyataan yang merujuk pada sifat pribadi, itu jelas telah melewati batas dan kurang bermartabat.

Gaya utak-atik gathuk atau trial and error atau gaya falsifikasi over dosis Rocky sudah saatnya ditinggalkan, bukannya tetap ngotot bahwa itu wajar. Publik gaduh gegaranya, koq masih bertahan bahwa itu wajar. Hormatilah norma-norma komunikasi yang bermartabat dan tetap mengedepankan dialog yang konstruktif. Kebebasan berpendapat bukan hanya tentang mengemukakan kritik, tetapi juga tentang bertukar pikiran dan pendapat secara sehat untuk mencari solusi dan pemahaman bersama.

Yang paling keras dari semua tuntutan terhadap Rocky Gerung adalah dari salah satu grup relawan Jokowi yang berkeinginan agar ia dituntut maksimal dan tidak boleh berbicara di forum apapun seumur hidupnya. Tapi tak kurang yang membelanya seperti Din Syamsudin dan sejumlah intelektual lainnya.

Pengacara seperti Hotman Paris mengatakan masalah Rocky Gerung adalah masalah ITE. Seharusnya Pak Jokowi yang melaporkannya. Kalaupun laporan ini nantinya disetujui pihak kepolisian, maka mereka pasti akan sowan ke Pak Jokowi untuk menanyakannya. Bukti yang ada sekarang di tangan pelapor dan di tangan kepolisian, itu adalah bukti digital yang sah.

Kebebasan berpendapat adalah prinsip fundamental dalam sistem demokrasi. Kritik atau pernyataan seseorang bisa saja kontroversial atau merangsang emosi, tapi tuntutan yang kelewat ekstrem  dapat dianggap sebagai pembatasan berlebihan terhadap hak asasi individu untuk menyampaikan pandangannya.

Yang diperlukan disini adalah bagaimana memfasilitasi ruang diskusi dan debat yang terbuka, bahkan jikapun pandangan yang disampaikan kontroversial atau berbeda. Ini dapat membantu masyarakat untuk memahami berbagai sudut pandang, mendorong pertukaran gagasan, dan memungkinkan evaluasi kritis terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah.

Sebaliknya, jika ada konten atau pernyataan yang secara tegas melanggar hukum, menimbulkan kegaduhan publik sebagaimana narasi Rocky terhadap Presiden Jokowi, ini pasti ada dasar hukum untuk tindakan hukum tertentu, seperti dakwaan pidana atau perintah pengadilan secara terbatas terhadap individu tersebut. Tapi larangan seumur hidup untuk berbicara di semua forum akan sangat sulit dipertahankan dalam kerangka demokrasi yang menghormati hak asasi individu.

Kita percaya Pemerintahan Jokowi saat ini sudah bisa diandalkan dalam memanage keseimbangan antara melindungi kebebasan berpendapat dan memastikan bahwa batas-batas hukum dan etika dijaga dengan baik. Hal ini memungkinkan untuk mempertahankan ruang untuk diskusi terbuka dan adanya beragam pendapat tanpa mendorong kekerasan atau pernyataan yang merugikan.

Kegaduhan yang muncul akibat kritikan keras dan kontroversial serta respon publik yang berang terhadap Rocky Gerung adalah fenomena umum dalam masyarakat yang memiliki kebebasan berpendapat.

Ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam peradaban politik kita sekarang :

Pertama, Kebebasan Berpendapat dan Kritisisme. Sebagai negara demokrasi, Indonesia menghargai kebebasan berpendapat. Kritikan terhadap pemerintah atau pemimpin adalah bagian alami dari proses demokrasi. Namun, kritikan harus disampaikan dengan bahasa yang bermartabat dan konstruktif, tanpa unsur penghinaan atau kata-kata kasar.

Kedua, Toleransi Terhadap Pandangan Berbeda. Dalam masyarakat yang demokratis, penting untuk dapat menerima pandangan berbeda. Publik yang bereaksi dengan beragam cara terhadap kritikan atau pernyataan kontroversial adalah hal yang wajar. Toleransi terhadap pandangan berbeda, bahkan jika mereka tidak sejalan, merupakan ciri penting dari keberagaman dan demokrasi.

Ketiga, Konteks Budaya dan Bahasa. Apologi atau penjelasan tentang kata-kata kontroversial bergantung pada konteks budaya dan bahasa. Terkadang, penggunaan istilah atau idiom tertentu dalam bahasa dapat memiliki konotasi yang berbeda di berbagai konteks. Namun, ini tidak selalu membenarkan penggunaan kata-kata kasar atau menghina sebagaimana halnya Bajingan Tolol dari narasi Rocky Gerung.

Keempat, Tanggapan Pemerintah. Respon pemerintah atau pemimpin terhadap kritikan dapat bervariasi. Beberapa pemimpin mungkin memilih untuk tidak merespon secara langsung terhadap setiap kritikan, sementara yang lain mungkin memilih untuk memberikan tanggapan yang lebih formal. Setiap tanggapan atau ketidakresponsifan pemerintah dapat membentuk persepsi publik.

Kelima, Kegaduhan yang muncul akibat kritikan keras dan kontroversial serta respon publik terhadapnya adalah fenomena umum dalam masyarakat yang memiliki kebebasan berpendapat.

Keenam, Analisis Lebih Mendalam. Mengenai interpretasi apakah suatu pernyataan atau tindakan adalah penghinaan atau kritikan sah memerlukan analisis yang lebih mendalam. Pendapat pakar dan akademisi juga dapat memberikan wawasan tentang konteks dan dampak dari pernyataan tersebut.

Penting untuk tetap menjaga dialog yang konstruktif dan terbuka dalam menghadapi situasi seperti ini. Masyarakat, media, dan pemimpin harus bekerjasama untuk mempromosikan budaya diskusi yang sehat dan penghormatan terhadap hak asasi seraya tetap mematuhi norma-norma etika dan hukum.

Rocky Gerung sendiri sebagai cendekiawan, argumennya selama ini tak semuanya dapat dibenarkan, misalnya mendungu-dungukan lawan bicaranya atau obyek yang menjadi bahan diskusi di sebuah talkshow. Juga dia pernah mengatakan bahwa Kitab Suci itu hanyalah fiksi. Rocky terlihat hanya pandai memainkan kata tapi tak pernah mensolusikan sesuatu yang diperdebatkan.

Cendekiawan dimana pun akan mengemukakan pandangan yang kontroversial atau berbeda untuk memicu diskusi dan refleksi lebih dalam. Dalam banyak kasus, argumen yang kontroversial dapat mengundang pandangan beragam dan memaksa orang untuk mempertanyakan keyakinan atau pandangan mereka sendiri.

Dalam diskusi atau debat, beberapa cendekiawan menggunakan teknik retoris yang kuat untuk menarik perhatian atau untuk menguatkan argumen mereka. Hal ini termasuk penggunaan kata-kata yang tajam atau metode yang mengesankan. Ini tidak selalu mengindikasikan kegagalan mereka dalam memberikan solusi atau analisis yang lebih mendalam.

Meskipun cendekiawan seringkali fokus pada menganalisis dan mengritik, kontribusi nyata mereka pasti ada, seperti merumuskan pandangan alternatif, mengusulkan solusi, atau mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran lebih lanjut. Kendati cendekiawan tidak selalu memiliki kewajiban untuk memberikan solusi konkret, kemampuan mereka dalam memicu diskusi dan refleksi adalah bagian integral dari peran mereka.

Cendekiawan pun harus dapat menerima kritik terhadap pandangan mereka dan mau membuka ruang bagi dialog. Jika Rocky Gerung hanya memainkan kata tanpa respon yang memadai terhadap kritik atau pertanyaan, maka ini akan mempengaruhi persepsi publik terhadap kualitas kecendekiawanannya.

Tidak semua cendekiawan akan disetujui oleh semua orang, dan pandangan terhadap mereka dapat bervariasi. Dalam konteks ini masyarakat perlu melakukan analisis sendiri, mendengarkan berbagai sudut pandang, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang argumen yang diajukan oleh cendekiawan dan akademisi.

Biarkan Rocky dengan argumennya dan biarkan publik menelaah sejauh mana bukti digital yang sekarang ada di pihak penegak hukum dapat dibenarkan untuk penyidikan lebih jauh.

Itu semua diperlukan untuk menguji sampai dimana keberadaan Sistem Demokrasi Pancasila kita sekarang, karena peradaban politik kita sekarang setelah 78 tahun Merdeka seharusnya berada persis di titik equilibrium kebebasan berpendapat tapi bertanggungjawab dan bukan karena gerungan Rocky Gerung lo ....

Joyogrand, Malang, Sun',  August 06, 2023.

Rocky Gerung dilaporkan karena isi orasinya dianggap menghina Presiden Jokowi. Foto : tvonenews.com
Rocky Gerung dilaporkan karena isi orasinya dianggap menghina Presiden Jokowi. Foto : tvonenews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun