Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Malang Flower Carnival 2023 di Destinasi Unggulan Kajoetangan Heritage

1 Agustus 2023   17:53 Diperbarui: 1 Agustus 2023   17:58 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan peserta MFC yang relatif sama yi dimensi besar dan glamour tapi ergonomis. Foto : Adrian Aurelius Pakpahan.

Thema yang diangkat kali ini diharapkan dapat memicu peserta karnaval, termasuk audiences, mengeksplore sejarah, peduli terhadap cerita tempo doloe, dan yang terpenting proses kreatif pun terjadi dimana fashion yang diperagakan di Kajoetangan menjadi fashion kreatif.

Menarik memang melihat kostum peserta MFC, dimana ada unsur hiasan bunga, terkesan glamour, berdimensi besar seperti aneka sayap burung yang seakan berkelepak ketika mereka meleggang di runway Kajoetangan. Meski begitu, tetap terlihat ergonomis ketika dipakai.

Adrian Aurelius Pakpahan tampak selfie dengan salah satu peserta MFC 2023. Foto : Parlin Pakpahan.
Adrian Aurelius Pakpahan tampak selfie dengan salah satu peserta MFC 2023. Foto : Parlin Pakpahan.

120 Peserta

Gelaran MFC 2023 diikuti oleh 120 peserta, dimana para peserta memamerkan kostum terbaiknya di runway sepanjang 500 meter membujur di sepanjang Kajoetangan Heritage.

Kegiatan MFC 2023 diikuti peserta dari berbagai daerah. Pesertanya tidak hanya dari kota Malang, tetapi juga dari Banyuwangi, Jember, Bali, dan seputaran wilayah Jatim lainnya.

Saya tak sepenuhnya mengikuti karnaval ini, maklum padat-merayap tapi asyik. Kehadiran saya di MFC selanjutnya saya wakilkan kepada si bungsu saya Adrian Aurelius yang jepret sana-sini, termasuk memvideokan sebagian karnaval itu. Saya istirahat parkir sementara di Lontjeng Koffie, bersebelahan dengan Kawisari Koffie dari grup Tugu kota Malang.

Digelarnya MFC di Kajoetangan ternyata berhasil menggairahkan perekonomian kota Malang. Semua kafe di Kajoetangan penuh, begitu pula wong cilik yang menjajakan aneka kulineran Malang yang sebelumnya diseleksi dan mendapat izin dari Pemkot Malang ternyata panen malam itu.

Penampil lain yang tak kalah keren dan glamour dalam MFC 2023. Foto : Adrian Aurelius Pakpahan.
Penampil lain yang tak kalah keren dan glamour dalam MFC 2023. Foto : Adrian Aurelius Pakpahan.

Tentunya, perputaran ekonomi dari UMKM yang ada di Kajoetangan ke depan ini dapat lebih dimaksimalkan, termasuk juga pengaruhnya terhadap okupansi hotel, karena banyak turis nusantara yang datang ke Kota Malang untuk menikmati MFC 2023, di samping turis mancanegara yang mencoba berwisata kota di destinasi Kajoetangan, setelah letih seharian menjelajah obyek wisata alam dan sejarah di Malang raya.

MFC 2023 sangat layak digelar di Kajoetangan Heritage dalam rangka mengembalikan pamor Malang Flower Carnival yang sudah pernah masuk di Kharisma Event Nusantara. Sebagaimana diketahui, kawasan Kajoetangan sekarang sudah menjadi destinasi unggulan di kota Malang. Pemkot Malang dan segenap stake holder-nya terus membranding kota Malang di kawasan ini, karena Kajoetangan unggul dalam peninggalan sejarah tempo doeloe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun