"Wahai orang-orang yang telah disucikan, naiklah ke sana untuk penebusan dosa; Untuk membasuh kotoran yang menodaimu di bumi!"
Puisi ini menyuarakan seruan kepada jiwa-jiwa yang berada di Purgatorio untuk terus melangkah maju dan mengambil kesempatan untuk membersihkan dosa-dosa mereka melalui penance atau penebusan. Dalam Purgatorio, Dante menekankan pentingnya pertumbuhan spiritual dan penyesalan sebagai jalan untuk mencapai pemurnian dan persiapan untuk masuk ke Surga.
Puisi ini memiliki arti dan makna yang relevan bagi kita. Ia mengingatkan kita akan pentingnya kesediaan untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan dan dosa-dosa kita di dunia ini. Penebusan dan pertumbuhan spiritual menjadi bagian integral dalam proses mencapai pemurnian dan kesejatian diri. Puisi ini juga mengingatkan kita akan pentingnya penyesalan, pengampunan, dan transformasi pribadi sebagai bagian dari perjalanan spiritual kita.
Dalam bagian ketiga yang disebut "Paradiso", Dante menggambarkan perjalanan menuju Surga dan pengalaman rohaninya di sana. Pada bagian ini, Dante menyajikan puisi-puisi yang indah dan penuh makna untuk menggambarkan kemuliaan surga dan pengalaman bersatu dengan Tuhan.
Berikut puisi terkenal dalam Paradiso pada Canto XXXIII :
"O eternal light, that dost so far. Lift thyself up, and brightly dost abide; In its own depths that hadst appeared to me!"
"O Cahaya kekal, yang meninggikan dirimu begitu jauh. Dan tetap bercahaya terang; Di kedalamanmu sendiri yang tampak bagiku!"
Puisi ini menyampaikan kekaguman dan penghormatan Dante terhadap cahaya kekal Tuhan yang hadir di Surga. Puisi ini mencerminkan pengalaman Dante saat dia mencapai pemahaman yang mendalam tentang keagungan dan keabadian Tuhan. Melalui puisi ini, Dante mengungkapkan keajaiban dan keindahan yang ada di Surga serta perasaan tak terbatasnya saat bersatu dengan kehadiran Tuhan.
Arti dan makna puisi ini bagi kita adalah sebagai pengingat akan kebesaran dan keabadian Tuhan. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan keagungan dan cahaya spiritual yang dapat kita temukan dalam pencarian kita akan kebenaran dan kesucian, juga menginspirasi kita untuk mengangkat pandangan kita ke hal-hal yang lebih tinggi dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, termasuk memperkuat nilai-nilai keagamaan, kerendahan hati, dan keajaiban spiritual dalam perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Mengapa La Divina Commedia memberikan kesan yang tak terhapuskan baik pada sastera maupun teologi, dan mengapa hal itu begitu penting tujuh abad setelah ditulis?
Dante, yang mulai menggubah trilogi terobosannya pada atau sekitar tahun 1308, menulis 14.233 baris puisi dalam bahasa daerah, yang terpilih adalah dialek Tuscan yang dapat diakses oleh massa daripada bahasa Latin tradisional yang diperuntukkan bagi pembaca yang paling berpendidikan.