Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pemberdayaan UMKM Se-Nusantara Pasca Pandemi

7 Juni 2023   17:51 Diperbarui: 7 Juni 2023   17:57 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nindi (20 tahun) petugas Fardil Kebab depan Indomaret Jln Joyoagung, Merjosari, Malang. Foto :Parlin Pakpahan

 

Keseluruhan elemen tsb dapat menunjukkan kondisi UMKM secara menyeluruh, Sayang ini pun tak mudah, sekalipun masuk akal, karena yang utama adalah strategi bagaimana memfasilitasi mereka dengan knowledge yang lebih simple dipahami, ketimbang bertakik-takik seakan omong kosong bagi si pengusaha mikro.

Fardil Kebab, UMKM Role Model

Contoh kota Malang yang terkenal sebagai kota pendidikan, sekaligus kota kuliner. Produk utama UMKM disini adalah kuliner. Ada ratusan ribu pedagang mikro kuliner yang eksis di kota Malang. Tak heran kompetisinya sangat ketat, dan tak heran pula tempat-tempat tertentu selalu gonta-ganti pemain. Persoalannya sama dengan kota-kota lainnya, yi rental tempat usaha yang mahal dan beaya pokok produk yang juga ikut-ikutan mahal.

Semahal-mahal rental tempat usaha di kota Malang, tapi mahalnya tak seekstrim Depok, Tangerang, Bekasi, apalagi Jakarta. Bayangkan lapak penjual martabak telor di depan Alfamart, Jln Siliwangi Depok, sewa per bulannya bisa sampai Rp 700 ribu, bahkan sewa tempat usaha untuk warkop ala Kuningan yang jualan 24 jam, Jln Kemboja dekat RS Hermina, yang luasnya tak kurang dari 3X2 M, tapi ongkos sewanya bisa menyaingi halaman depan Alfamart atau Indomaret. Bagaimana nggak silih berganti pengusaha mikro yang datang dan yang pergi. Mereka tak punya solusi soal sewa tempat usaha. Kalau pilih yang nggak strategis, ya nggak laku, dan kalau pilih tempat yang strategis, ya kemahalan.

Di kota Malang, sewa tempat usaha meski mahal tapi tidak segila di Jabodetabek. Fardil Kebab misalnya sebuah franchise yang baru melebarkan sayapnya 2 tahun terakhir ini setelah banting-tulang selama 6 tahun sebelumnya untuk bertahan hidup. Tempat usaha 2X2 M yang disewa Fardil di depan Indomaret, Joyoagung, Malang, tak jauh dari perum Joyogrand, hanya Rp 550 ribu per bulan. Tempat usahanya ini strategis karena di pertigaan Joyogrand dan ke atas lurus melintasi Jln Joyoagung raya ke arah Batu, banyak perumahan hingga ke area Genteng batas kota Malang, dimana banyak perumahan yang dihuni komunitas mahasiswa.

Kebab yang tak bermerk Turki ini tak kalah pamor dengan Turki asli. Fardil kebab, tak hanya berkebab-ria saja, tapi ia menjual burger, hot dog dan roti Maryam. Macamnya banyak dan sausnya tak kalah dengan kebab asli Turki, dari mana kuliner tsb berasal. Bisa jadi Fardil dulu berjualan kebab melalui sistem waralaba dengan si pemegang merk, lama-kelamaan dia belajar mengolah sendiri dari contoh saos Turki hingga saus ciptaannya sendiri, maka saya lihat mahasiswa yang bergerombol di depan Indomaret Joyoagung rajin makan kebab, hot dog, burger, bahkan roti Maryam ala Fardil, yang harganya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25-30 ribu. Indomaret pun beroleh untung, karena lalu-lalang mahasiswa di lapak Fardil itu pastilah membeli minuman dari rak-rak freezer Indomaret.

Pengusaha mikro Fardil di kota Malang yang kini sudah mewaralabakan usaha perkebab-annya di seantero Malang selain outlet-outletnya sendiri di titik-titik strategis kota Malang, seyogyanya dijadikan role model pengusaha mikro yang sukses dari bertahan hidup menjadi berkembang menuju pengusaha menengah dan sejauh tetap ulet dan kreatif bukannya tak mungkin akan jadi taipan besar sebangsa Chairul Tanjung si anak singkong yang kini menjadi anak keju.

Akhirnya untuk mengkondisikan UMKM senusantara bisa eksis dan berkembang lebih baik pasca pandemi ini, tak ada salahnya pemerintah menjadikan mitra UMKM Indomaret sebangsa Fardil Kebab ini menjadi nara sumber para fasilitator UMKM yang kelak diterjunkan ke lapangan dalam rangka percepatan pemberdayaan UMKM se-nusantara.

Tak hanya Indomaret, karena di titik-titik strategis setiap kota/kabupaten dipastikan ada perusahaan sebangsa Indomaret yang juga mengizinkan pengusaha-pengusaha mikro yang sukses menyewa lahan depannya. Jadikan jugalah mereka sebagai nara sumber.

Mata dagangan para pengusaha mikro ini tak lain tak bukan adalah kebutuhan primer masyarakat dan mereka tidak memperdagangkan kebutuhan sekunder apalagi tersier dan kuarter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun