Kelima, Rusia dan Afrika berada di sisi yang sama dalam perjalanan sejarah. Proses yang terlihat di Amerika latin, Afrika, dan Asia menunjukkan Rusia telah mengayunkan langkah politik yang tepat dalam konfrontasi global melawan hegemonisme Barat.
KTT Rusia-Afrika kedua dan forum ekonomi dijadwalkan pada 26-29 Juli yad. Berbeda dengan AS, Moscow mengirimkan undangan ke semua negara di benua itu tanpa menutup pintunya bagi siapa pun. Puluhan negara telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.
Celah Yang Diisi Rusia dan China
Seperti Beijing, metode perdagangan dan investasi Moscow di Afrika tanpa resep atau persyaratan dari institusi seperti Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
Rusia secara bertahap meningkatkan pengaruhnya di Afrika melalui investasi strategis di bidang energi dan mineral. Ini dilakukan dengan soft power tanpa pendekatan militer.
Interaksi antara Rusia dan Afrika telah tumbuh secara eksponensial pada abad ini, dengan pertumbuhan perdagangan dan investasi sebesar 185% antara tahun 2005 dan 2015.
Secara ekonomi, sebagian besar perhatian Rusia di Afrika berpusat pada energi. Dengan kata lain investasi utama Rusia di Afrika adalah di sektor minyak, gas, dan tenaga nuklir.
Fakta adanya kl 620 juta orang di Afrika tidak memiliki listrik yang dalam hal ini memberikan pasar potensial bagi industri tenaga nuklir Rusia. Beberapa perusahaan Rusia, seperti Gazprom, Lukoil, Rostec, dan Rosatom aktif di Afrika. Sebagian besar aktivitas itu berada di Aljazair, Angola, Mesir, Nigeria, dan Uganda. Di Mesir, negosiasi telah diselesaikan dengan Moscow untuk pembangunan pembangkit nuklir pertama negara itu. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar dijalankan oleh negara, dengan investasi yang sering dikaitkan dengan kepentingan militer dan diplomatik -- lih umaizi.com dalam https://tinyurl.com/2h7ubmrw
Bidang minat kedua Moscow adalah kekayaan mineral Afrika. Ini terutama terlihat di Zimbabwe, Angola, Republik Demokratik Kongo, Namibia, dan Republik Afrika Tengah.
Di Zimbabwe, Rusia sedang mengembangkan salah satu deposit logam platinum terbesar di dunia. Rusia juga telah membangun kembali hubungan dengan Angola, dimana Alrosa, raksasa Rusia, menambang berlian. Dialog intensif antara Rusia dan Angola juga berfokus pada produksi hidrokarbon. Uranium di Namibia adalah contoh lainnya.
Keterlibatan kontroversial Rusia saat ini di Republik Afrika Tengah dimulai pada 2017, ketika tim instruktur militer dan 170 penasihat sipil Rusia dikirim ke Bangui untuk melatih tentara negara dan pengawal presiden. Tak lama setelah itu, sembilan gelombang pengiriman senjata tiba di negara tsb.