Dalam lagunya Mr Tambourine, kita ambil beberapa penggal lyricnya sbb :
Hei Mr Tamborin, nyanyikan sebuah lagu untukku, Aku tak mengantuk, Dan tak ada tempat yang aku tuju; Hei Mr Tamborin, nyanyikan sebuah lagu untukku di pagi hari yang berdentang-denting, aku akan mengikutimu, meski aku tahu kekaisaran malam telah kembali menjadi pasir, lenyap dari genggamanku, meninggalkanku begitu saja untuk tetap berdiri disini, tapi masih belum tidur, kelelahanku membuatku takjub, kakiku dicap, aku tidak punya siapa-siapa untuk ditemui, dan jalan kuno yang kosong itu sudah mati untuk bermimpi.
Hei Mr Tamborin, bawalah aku berlayar .. larut ke dalam paradeku sendiri .. bawa aku menghilang melalui cincin asap pikiranku, melewati reruntuhan waktu yang kabur, jauh melewati dedaunan yang beku, pohon ketakutan yang berhantu, pergi ke pantai berangin, jauh dari kesedihan yang kacau balau .. menari di bawah langit berlian, dengan satu tangan melambai bebas, dibalut bayangan laut, dikelilingi pasir sirkus, dengan segala ingatan dan takdir, terdorong jauh ke bawah ombak, biar kulupakan hari ini sampai besok; Hei Mr Tamborin, mainkan sebuah lagu untukku ..
Blowin' in the Wind dan Mr Tambourine Man dinyanyikan dalam tournya yang bertajuk Rolling Thunder. Suasana dunia, khususnya AS, sedang tak baik. AS baru saja meninggalkan Vietnam pada 1973. Ketika Saigon jatuh, orang-orang tampaknya telah kehilangan keyakinan atas segalanya, banyak argumen tentang kenapa Amerika terusir dari Vietnam dengan cara yang memalukan, dua orang berusaha menembak Presiden dalam sebulan.
Ide Bob Dylan saat itu adalah mengadakan tour, kombinasi aksi berbeda di panggung yang sama untuk berbagai gaya musik. Menurut Dylan itu bukan pentas teatrikal tradisional, inti dari tour yang kemudian diberi tajuk Rolling Thunder Revue ini, bukan tentang apapun. Itu hanya tour. "Hidup bukan tentang mencari dirimu atau mencari sesuatu. Hidup adalah menciptakan dirimu dan menciptaan karya," kilah Dylan.
Dylan berhasil mempertemukan hampir semua musisi rakyat. Bak troubadour mereka berkelana ke seluruh Amerika. Dylan mengajak para musisi itu keluar untuk menunjukkan kepada publik luas bahwa itulah suara musisi Amerika yang senada dengan keadaan AS dan dunia pada saat itu.
Nobel Prize untuk Bob Dylan
Nobel prize sangatlah bergengsi di dunia sains, sastera dan budaya. Dylan sang maestro berhasil meraihnya pada 2016. Dunia terkejut, dibarengi banyak kalangan sastera yang mengecamnya bagaimana mungkin seorang musisi rakyat dianugerahi Nobel yang super waw itu.
Dylan tak ambil pusing. Iapun tak menduga itu sebelumnya. Hadiah Nobel itu baru diambilnya tahun 2017. Namanya saja Bob Dylan, seniman sejati yang tak mudah digertak sebuah kecaman tak berdasar, atau diatur begini begitu begene begono seperti Pinokio.
Bisakah seorang musikus mendapat Nobel Sastra? Jawabnya sangat bisa. Haqul yaqien. Bob Dylan telah membuktikannya. Menyingkirkan sejumlah penulis prosa dan puisi ternama seperti Salman Rushdie, Haruki Murakami hingga Adonis, Bob Dylan terpilih sebagai penerima Nobel Sastera 2016. Salut kepada Akademi Nobel. Pengertian sastera bagi petinggi Nobel berbeda dengan apa yang dipahami umum selama ini.
Sastera tidak hanya sebatas puisi dan prosa. Sudah sejak lama sejarawan sastera memasukkan filsuf seperti David Hume, sejarawan seperti Gibbon, agamawan seperti Butler maupun ekonom seperti Sri Mulyani sebagai sasterawan. Dalam konteks ini, sastera bermakna segala bentuk karya imajinatif yang berhubungan dengan bahasa, baik lisan maupun tulisan, yang diciptakan oleh manusia.