Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bagaimana AI Mengubah Hidup Kita dalam Dekade 2030?

22 Mei 2023   08:33 Diperbarui: 22 Mei 2023   08:40 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megan, boneka pembunuh yang hidup kembali dalam fiksi ilmiah "M3GAN" versi AI, producers James Wan. Foto  : collider.com

Kurzweil sebelumnya mengatakan pada tahun 2014 komputer akan impas dengan manusia, dimana dalam sosok AI, ia sekarang dapat menggoda, joking atau bikin lelucon, dan bercerita kepada kita.

Tapi tak kurang ada kekhawatiran yang meningkat AI akan menyebabkan ribuan redundansi atau mengkopi banyak pekerjaan manusia karena perusahaan mulai menggunakan teknologi untuk mengisi posisi yang pernah dikelola oleh orang. Profesi, terutama yang berisiko, termasuk mereka yang bekerja sebagai paralegal, asisten pribadi, dan penerjemah.

Ketujuh, memprediksi masalah medis

Dalam perawatan kesehatan, pada dekade 2030 AI dapat memprediksi masalah sebelum masalah kesehatan itu datang melibas dan/atau mencederai manusia, demikian pakar AI Simon Bain, pendiri dan CEO perusahaan perangkat lunak OmniIndex, yang berbasis di San Jose, California.

Bain percaya masa depan AI akan menjadi layanan yang dibangunkembangkan untuk menjawab kebutuhan spesifik.

Namun dia menambahkan, ini akan sangat berbeda dengan AI sekarang, seperti ChatGPT.

Bain berkata pada tahun 2030, AI dapat memprediksi masalah perawatan kesehatan di masa depan melalui spesialis dengan menggunakan alat yang digunakan spesialis.

Itu karena di masa yad AI akan menjadi layanan yang secara langsung menjawab kebutuhan spesifik kita dengan cara yang cepat dan mudah. Kita mengatakan saja apa yang kita inginkan, dan AI akan memberikannya kepada kita.

Ditambahkannya masa depan itu tidak boleh didasarkan pada AI generatif arus utama saat ini seperti ChatGPT atau Bard Google (chatbot kecerdasan buatan generatif untuk percakapan yang dikembangkan google), karena keduanya hanya menggunakan teknologi untuk memuntahkan konten dan menggunakannya kembali.

Mengapa tidak menyingkirkan lukisan Monalisa saja misalnya untuk membuat lukisan serupa namun unik dalam jumlah tak terbatas?

Meskipun itu mungkin menarik dan mengesankan dan menghasilkan lukisan yang waw, itu akan sia-sia. Dan itu berbahaya karena hanya memuntahkan kesalahan, prasangka, dan menunjukkan keterbatasan pengetahuan sejarah kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun