Film yang dihasilkan dengan bantuan AI sekarang masih berada dalam tahap awal yang sama dengan karya seni lainnya dua tahun lalu. Hanya tinggal masalah waktu dan kekuatan pemrosesan saja sebelum film dibuat secara real-time atau tenggat waktu yang sudah pasti.
Film-film yang diproses melalui AI memang buruk pada awalnya, tetapi tetap konsisten disempurnakan. Toh orang-orang tetap menonton dan terpesona sekalipun film itu tidak terlalu bagus, karena mereka menemukan mimpinya dalam film karya AI tsb.
Produk perfilman yang didukung AI dipastikan akan semakin bagus, dan peningkatannya bersifat permanen. Manusia tidak harus belajar kembali dan memulai lagi dari awal. AI tetap akan tumbuh dan berkembang.
Joe Russo, sutradara Avengers dalam "Endgame" misalnya memprediksi AI akan dapat membuat film terbaiknya dalam waktu dua tahun ke depan.
Russo mengatakan kepada situs berita hiburan Collider : "Saya berada di dewan beberapa perusahaan AI" -- lih collider.com dalam https://tinyurl.com/2py5lezu
Apa yang dapat kita lakukan dengan AI jelas adalah untuk merekayasa cerita dan mengubah penceritaan, demikian Russo.
Kedua, mengajarkan pelajaran
AI juga berpotensi mengubah sektor pendidikan dan menyesuaikan rencana pelajaran di kelas.
Dr Ajaz Ali, kepala bisnis dan komputasi di Universitas Ravensbourne di London, membuat prediksi tsb.
Ali mengatakan anak-anak dapat segera memiliki tutor AI pribadi yang akan memberikan pelajaran yang disesuaikan dengan bidang yang mereka geluti. Ini bahkan bisa dilakukan melalui kacamata augmented-reality atau robot.
Tutor virtual AI, akan memberikan umpan balik dan dukungan yang dipersonalisasi kepada para siswa.