Rangkulan untuk berkoalisi seperti itu sah-sah saja dalam sistem politik kita dan sangat melegakan rakyat. Toh PDIP bukan partai pemenang mutlak dalam pemilu lalu. Ingat, demokrasi kita bukanlah demokrasi parlementer, melainkan Demokrasi Pancasila. Tak ada oposisi dalam sistem kita, yang ada hanyalah perkawanan, persaudaraan dan kontrol kekuasaan eksekutif oleh parlemen sesuai visi partai yang sejalan dengan keinginan rakyat dan bukan visi pribadi atau kelompok. Kita sekarang sudah sampai di titik itu.
Juga jangan paksakan harus Puan jadi cawapresnya Ganjar. Jangan. Ini sangat berbahaya. Kita lihat betapa Demokrat sudah ditinggalkan kader-kader lamanya yang berbobot, karena terlalu memaksakan harus AHY dan AHY. Itu politik dinasti, sungguh tidak popular dan semakin dijauhi rakyat sekarang ini.
Akhirnya lihatlah katak-katak politik atau relawan Ganjar yang bejibun itu. Mereka sepertinya resah dengan kekukuhan PDIP terhadap tradisi lama PDIP yang tak lagi elok di mata rakyat. Opo kui petugas partai. Opo kui Puan. Opo kui kader manutan, dan masih banyak opo kui opo kui lainnya. Coba, kalau suhu politik di internal PDIP terlalu panas, katak-katak ini akan mencelat berhamburan ke segala arah. Ini tentu berbahaya bagi pengamanan pemenangan Ganjar dalam Pilpres 2024.
So, berubahlah wahai Mega dan kaum manutan PDIP sebelum nasi menjadi bubur atau tidak samasekali dan rela kembali menjadi cebong seperti semula. Poor Ganjar. Hayyo ..
Joyogrand, Malang, Wed', May 10, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H