Pertama, kita harus berterimakasih kepada kelenjar keringat untuk otak besar kita. Manusia adalah juara pertama dalam berkeringat. Kita mampu menghilangkan panas dari tubuh kita melalui keringat dan jauh lebih baik ketimbang mamalia lain, sebagian karena kita berambut normal atau tak banyak.
Smil menulis, "dalam perlombaan kehidupan, kita manusia bukanlah yang tercepat maupun yang lebih efisien. Namun berkat kemampuan berkeringat, kita tentu saja yang paling gigih." Nenekmoyang kita memiliki daya tahan yang lebih baik ketimbang hewan yang mereka buru untuk makanan mereka, yang memungkinkan leluhur kita mendapatkan sumber protein yang kaya yang menyediakan bahan bakar bagi otak kita untuk berkembang. Suatu ketika anda merasa sengsara di hari yang panas menyengat, pikirkan saja bagaimana semua keringat yang anda keluarkan adalah alasan mengapa anda begitu pintar, demikian ulasan sang Polymath.
Kedua, orang Perancis minum anggur jauh lebih sedikit daripada biasanya. Sebagaimana diketahui, Vitikultura (budidaya, perlindungan, dan panen anggur yang dilakukan di luar ruangan), minuman anggur, dan ekspor anggur telah lama ditetapkan sebagai salah satu penanda identitas nasional Perancis, tulis Vaclav. Pada tahun 1926, rata-rata orang Perancis minum anggur sebanyak 136 liter atau lebih dari 35 galon. Namun pada 2020 angka itu menyusut menjadi hanya 40 liter.
Temuan bahwa konsumsi anggur di Perancis sekarang sepertiga dari apa yang terjadi seabad yang lalu sangat menakjubkan, karena dari situ kita tahu bagaimana masyarakat itu berubah.
Sementara total kaum muda Perancis minum lebih sedikit alkohol, konsumsi mineral dan "spring water" atau mata air pegunungan meningkat 2 kali lipat sejak tahun 1990.
Apakah itu berarti orang Perancis menjadi lebih sadar akan kesehatan? Apakah hidup begitu suram di tahun 1920-an sehingga orang harus minum alkohol dan anggur? Sudahkah orang mengganti minum anggur dengan hiburan lain seperti menonton TV atau menjelajahi web?
Hal yang tak biasa disini, kita dipaksa untuk memikirkan cerita di balik statistik yang tampaknya khusus.
Ketiga, tahun 1880-an mungkin merupakan dekade paling penting dalam sejarah manusia.
Vaclav Smil adalah seorang professor yang mampu menempatkan sejarah dalam konteks. Meskipun tergoda untuk melihat era yang kita jalani sekarang sebagai masa inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, ia berpendapat bahwa tahun 1880-an adalah ledakan teknologi yang sebenarnya. Dekade ini ada penemuan listrik dan "internal combustion engine" atau mesin pembakaran internal, yi perangkat pembangkit listrik yang paling banyak diterapkan dan paling banyak digunakan saat ini. Contoh mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin gas, dan sistem  propulsi roket. Itu serempak dengan inovasi yang terasa kurang konklusif, tetapi masih penting seperti ball-point, sepeda modern dan coca cola.
Vaclav percaya bahwa kemajuan datang sesuai kebutuhan zaman dan selalu dari titik start ketimbang dalam aliran konstan. Umat manusia akan melalui periode panjang dimana semuanya tetap sama, dan kemudian penemuan baru akan muncul yang memicu periode perubahan yang cepat. Sebagai contoh, penemuan Thomas Alva Edison memungkinkan terciptanya lift listrik pada tahun 1889. Ini pada gilrannya membuat kita dapat membangun gedung yang lebih tinggi seperti gedung pencakar langit, karena orang tidak lagi harus bergantung pada tangga untuk mencapai lantai atas. Cakrawala kota terlihat jauh berbeda sekarang ini karena tendangan tahun 1880-an itu.
Tuntas membaca Numbers Don't Lie dan menyukainya, saya kemudian berpindah ke buku lama Vaclav yi "Energy Myths and Realities : Bringing Science to the Energy Policy Debate" yang dipublished pada 2010.