Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dakwaan terhadap Trump dan Dampaknya terhadap Dunia

8 April 2023   15:06 Diperbarui: 8 April 2023   15:10 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Donald Trump di ruang pengadilan. Foto : Sketsa Elizabeth Williams, scrippsnews.com

Stormy Daniels ditekan untuk mengungkapkan secara terbuka bahwa dia pernah tidur dengan Trump yang ketika itu sudah menikah. Trump menyangkal hubungan sex ini dan segala kesalahannya terkait kampanye.

Ini bukanlah penyelidikan terberat terhadap Trump, termasuk campur tangannya dalam pemilu, kesalahan penanganan secret file atau materi rahasia, dan menghasut unjuk rasa berdarah pada 6 Januari 2020 di Capitol Hill. Sejauh ini publik hanya tahu sedikit tentang pembelaan yang akan diajukan oleh pengacaranya. Tetapi jika dakwaan tsb tidak menyelesaikan masalah yang lebih besar tentang kesalahan atau ketidakbersalahan Trump, atau mengkalibrasi efek politik dari tuduhan terhadapnya, itu berarti exercise of power bagi Trump dan Republik dalam Pilpres AS 2024 akan terus berlanjut.

Salah satu efek kampanye Trump terhadap investigasi dan legitimasi pemilu 2020 telah memberi Joe Biden tema yang disukai Demokrat, yi kebutuhan untuk memperkuat institusi demokrasi melawan calon otoriter di dalam negeri dan otoriter aktual di luar negeri. Perang penaklukan Vladimir Putin di Ukraina, dan kengerian yang meluas yang ditimbulkannya, juga telah memberikan dorongan.

Presiden Biden belum lama ini mengadakan KTT virtual untuk mengangkat setinggi-tingginya tema itu. Pada sesi breakout dimana para kepala negara membahas tantangan terhadap demokrasi seperti korupsi dan misinformasi, dan parade digital dimana banyak orang sangat berkuasa di dunia ini seperti Emmanuel Macron dan Volodymyr Zelensky.

Presiden Siprus, Nikos Christodoulides, mengutip Aristoteles : Demokrasi muncul dari gagasan bahwa mereka yang setara dalam segala hal adalah setara dalam segala hal. Mungkin petikan itu baru saja dicomot dari dokumen words ajudannya, tinggal dibuka jika dibutuhkan dalam berinteraksi virtual. 

Dan Biden sendiri, menekankan bahwa idealisme demokrasi semacam itu sedang bangkit kembali. Dia mengatakan telah menyelenggarakan KTT pertama semacam itu, pada tahun 2021, sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa demokrasi tidak lagi bekerja di AS. Sekarang, katanya, tuduhan itu telah dijawab bahwa Demokrat berhasil karena telah bekerja keras untuk menegakkan kembali demokrasi di AS.

Benarkah demokrasi sedang bangkit kembali? Faktanya agak suram, tidak seperti yang diinginkan Presiden, baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan di antara para pemimpin yang muncul di puncak kekuasaan sekarang yang memberikan kesaksian dalam KTT virtual itu, ada beberapa kasus kemunafikan yang jelas. Di antaranya yang pertama berbicara adalah PM India, Narendra Modi, yang baru saja mengirim saingannya ke penjara selama dua tahun, dengan tuduhan pencemaran nama baik yang terdengar lemah. 

Meski demikian, Modi mengatakan nilai-nilai demokrasi liberal dalam konstitusi India terus menjadi mercusuar harapan bagi negara lain. Tak lama kemudian, kamera beralih ke PM Israel, Benjamin Netanyahu, yang terdengar sedikit tidak sabar, dan berkata, "Israel adalah, dan akan selalu tetap berdemokrasi liberal, dengan hak yang sama untuk semua orang." Sementara Bibi tengah berkampanye untuk melucuti sebagian kekuasaan peradilan Israel dalam rangka melegitimasi pemukiman Israel di tepi barat, bahkan Bibi sendiri sudah lama dituding melakukan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, tuduhan yang selama ini dia bantah.

Pendakian Bibi menuju kekuasaan otoriter ini telah memicu protes massa dan pemogokan umum, pemogokan pasukan cadangan militer, bahkan memicu kemungkinan perang saudara. Pengunjuk rasa Israel meneriakkan, "demokrasi atau pemberontakan."

AS tidak seekstrim itu memang, tapi berhutang pada hasil pemilu 2019, pada pengadilan yang menolak mengusutnya lebih jauh, dan pada kekokohan pejabat pemilu yang coba ditekan oleh Trump untuk membatalkan pemilu. Biden bagaimanapun masih harus menjawabnya. 

Tak heran Gedung putih sedang menyelidiki upaya Trump pada Pilpres 2019 lalu yang meminta pejabat pemilihan di negara bagian untuk "menemukan", seperti yang tercatat dikatakannya, lebih dari sebelas ribu suara dikorup. Kasus itu dan penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa federal di Washington, DC, adalah garda terdepan serangan terhadap demokrasi, dan yang taruhannya tampaknya paling tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun