Soal mengapa negara bangsa dapat bertahan lama adalah karena warga dunia memiliki waktu 300 tahun untuk memikirkan bagaimana membangun institusi pada tingkat itu.Â
Mereka mempunyai banyak pengalaman untuk memikirkan "check and balances", tentang sistem parlementer vs presidensial dsb.Â
Sementara untuk badan supra nasional, warga dunia belum pernah melakukan eksperimen semacam itu atau mengumpulkan pengetahuan terkait badan supra nasional, kecuali pengalaman punya PBB, WHO, Mahkamah Internasional dan sebangsanya yang tak sejalan dengan kepentingan dunia, kecuali kepentingan segelintir negara pemegang hak veto saja.
Kekhawatiran yang muncul ketika menyoal bagaimana menciptakan institusi supra nasional yang serius dan kuat, adalah pertanyaan tentang check and balances.Â
Bagaimana kita memastikan kekuatan baru apapun yang diberikan, itu akan digunakan secara eksklusif untuk memecahkan masalah planet biru ini dan tidak disalahgunakan untuk melakukan hal-hal lain sebagaimana pengalaman PBB selama ini.
Sejarah panjang lembaga politik hanyalah mesin akumulasi kekuasaan dan tidak benar-benar fokus pada penggunaan kekuasaaan untuk tujuan yang konstruktif. Tantangan paralelnya adalah memikirkan strategi politik untuk mencapainya. Ini setara dengan menulis konstitusi.
Dalam trilogy Mars karya Robinson, para pemain menjalani seluruh latihan menciptakan konstitusi planet untuk Mars yang secara kasar didasarkan pada konvensi konstitusional AS.Â
Bagaimana prosedur, bahkan perancangan institusi planet. Jika dipelajari perbandingan pembuatan konstitusi, salah satu hal yang dapat dipelajari adalah prosedur yang digunakan untuk merancang konstitusi. Itu hampir sama pentingnya dengan konstitusi aktual yang muncul.
Dalam membentuk badan supra nasional pengganti PBB yang jadul itu, Jangan pernah membiarkan legislatif duduk merancang konstitusinya.Â
Yang akan mereka lakukan disitu hanyalah melindungi kekuatan mereka yang ada. Harus dicari aktor baru untuk mendatangkan pemangku kepentingan yang baru.