Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengenang Mama Yuli Pionir Pengembangan Industri Tenun Ikat di Timor Leste

20 Maret 2023   15:17 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:40 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Festival tenun ikat Timorleste di Hotel Turismo, Lecidere, Dili. Foto : tempotimor.com

Keduanya telah tiada. Kalau Prajudi sudah ada penggantinya yi mantan presenter Nova Rini. Sedangkan Mama Yuli? Sekalipun Toko Roti Aru masih eksis di Colmera. Tapi sayang legacy Mama Yuli yang luarbiasa itu tidak berlanjut karena kestabilan politik Timtim cukup lama terusik pasca proklamasi kemerdekaan pada 2000. Di saat guncangan demi guncangan dalam ketidakstabilan politik itulah, Mama Yuli meninggalkan kita semua tanpa satu pun yang mengambil alih legacynya yang luarbiasa, yi tenun ikat Timtim yang modern dan layak dipakai sebagai busana umum dimana pun.

Yuliana Gianti identik dengan citra Timtim pada tahun 1980-1990-an. Ia begitu sabar sehingga berhasil mengangkat tradisi lama daerah ini menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Timtim khususnya dan Indonesia pada umumnya ketika itu.

Kendati Timtim sekarang sudah berdiri sendiri sebagai negara merdeka dan berdaulat atas nama Timorleste, tapi bagaimanapun bahasa Indonesia sebagai salah satu unsur kebudayaan yang penting telah menjadi linguafranca di Timtim, setelah bahasa Tetum. Sedangkan bahasa Porto masih tersendat-sendat di kalangan generasi 70-80-an dan generasi millennial Timtim kelahiran 1980-1985. Maklumlah mereka besar dengan citarasa Indonesia hingga penghujung 1999.

Maka bijaklah dalam soal ini. Jangan paksakan anak-anak itu kembali ke era Porto yang tak pernah dimengertinya. Mereka hanya mengerti bahasa dan kebudayaan Indonesia yang beragam tapi satu. Sedangkan Porto adalah masa lalu yang sangat kelam bagi mereka. Porto tak membuahkan apapun di Timtim kecuali perpecahan dan perpecahan.

Mama Yuli sudah tiada tak lama setelah Timtim berubah nama menjadi Timorleste. Demikian pula Prajudi Atmodirdjo. Be free di alam kekal sana saudaraku. Indonesia takkan melupakanmu.

Joyogrand, Malang, Mon', March 20, 2023.

Tenun ikat Timorleste sebagai busana umum. Foto : pinterest.com
Tenun ikat Timorleste sebagai busana umum. Foto : pinterest.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun