Memangkas emosi bukanlah perkara mudah sekalipun mudah diucapkan. Ketika anda memangkas tanaman hias di halaman rumah. Boleh jadi bunganya nanti kurang mekar. Tapi yakinlah dalam perjalanan waktu bunga itu akan mekar lebih bagus lagi. Reward yang lebih baik seperti contoh pemangkasan tanaman hias tadi, tidak hanya untuk anda, tetapi orang-orang di sekitar kita juga perlu mengalaminya. Itu akan dapat membantu kita fokus pada perasaan yang dalam dengan cara yang lebih produktif.
Bagaimana dengan kawan si pendiam yang dikasari kawan si pemberang itu. Setelah kelas bubar, terlihat eskspresi wajahnya menunjukkan ketidaksenangan. Setelah si pemberang berlalu dari horison, saya menghampirinya, "Sabar bro. Dia memang begitu. Tapi ada saatnya dia akan berubah ntah kapanpun itu, " tambahku. Kamipun ngobrol tema lain terutama soal regime Orba Soeharto yang sudah mengukuhkan Golkar seakan partai tunggal di negeri ini. Oalah.
"Btw, meskipun menjijikkan di matamu, dia adalah mentor spiritual kita dalam mengendalikan emosi," kataku lagi. Si pendiam menatapku terkejut dan berkata "wah bisa begitu ya," sahutnya. "Ya, pastikan saja dia itu mentor spiritual kita. Tak perlu dipikirkan lebih jauh mengapa bisa begitu.
Manusia-manusia pemberang di sekeliling kita ntah apa dan bagaimanapun tipe kepemberangannya, sesungguhnya adalah pembimbing spiritual yang baik bagi kita. Sebaiknya luangkan waktu anda untuk memeriksanya.
Si pemberang mengajarkan banyak hal tentang diri kita, khususnya tentang bagaimana, mengapa dan seperti apa anda bereaksi terhadap lingkungan.
Ini butuh waktu dan ruang khusus yang senyap untuk memikirkannya. Jangan sampai kepikiran di tribune F1H20 Powerboat di Danau Toba. Kalau disitu yang diperlukan adalah "manganlangi" atau makan-makan enak dan ketawa-ketiwi. Bukan berfikir reflektif-lah kl begitu.
Dalai Lama pernah berkata bahwa dia belajar banyak dari mereka yang berbeda pandangan atau gaya dengannya, bahkan mereka yang tidak terlalu menyukainya, katakanlah pemerintah China yang takkan pernah suka dengan Dalai Lama yang menginspirasi Rakyat Tibet untuk berpisah dengan China.
Pihak-pihak yang tidak menyenangkan ini akan memberitahunya hal-hal yang tidak akan dilakukan orang lain, dan dia mendapat pelajaran dari wawasan mereka. Begitulah halnya dengan kita. Ketika bertemu dengan orang yang sulit. Orang-orang seperti itu adalah penting dalam turbulensi sospolid atau sosial politik dan identitas sekarang ini.