Melihat kesuksesan Silicon Valley dan juga demi dan atas nama motif ekonomi, banyak negara di dunia berlomba-lomba menduplikasi pusat teknologi tsb. Singkatnya bagaimana melabeli kota mereka sebagai "Silicon Valley".
Demikian juga Indonesia, meski saya sendiri sedikit bingung nama BJ Habibie yang adalah penggagas pertama Puspiptek Serpong Tangerang tak lagi kedengaran namanya. Padahal Serponglah lembah Silicon pertama di negeri ini, bahkan ada institut teknologinya segala. Sayang semuanya itu mandeg, karena di masa Orba boleh jadi para elite lebih sibuk berKKN ketimbang berIptek tinggi.
Tapi okelah, ide besar Habibie tak berlanjut karena Tangerang sudah berubah menjadi kota bising karena di lingkup Jabodetabek. Pemerintahan Jokowi pun berpikir lain untuk katakanlah penyegaran sebagaimana halnya ibukota yang harus segera dipindah ke Kaltim agar lebih ayep berpikir dan berinovasi di kerimbunan tanaman kanopi di Kalimantan.
Lembah Slicon baru Indonesia pun harus segera dikembangkan - sebagai tindaklanjut gagasan besar Habibie - di kerimbunan kanopi Cikidang dan Cibadak.
Bagaimanapun, Bukit Algoritma adalah adalah sebuah mimpi. Dan itu sah-sah saja kalau kita lihat betapa dunia sekarang sudah bergeser jauh. Yang namanya dunia ketiga atau terbelakang satu per satu mulai lepas dari kemiskinannya. Lih India, Israel, Â Brazil, Taiwan, Korsel, bahkan Arab Saudi sekarang yang telah bermain Big-Tech sebagaimana halnya AS, Rusia dan dunia barat umumnya.
Indonesia kalau hanya berputar-putar pada masalah korupsi, revolusi mental dan siklus politik dalam sistem pemilu sekarang yang, mengutip Machfud MD, Iblis pun bisa menjadi malaikat. Kita akan menyesal, karena pasca krisis di mandala Eropa sekarang menyusul hengkangnya AS dari bumi Afghanistan, pergeseran geopolitik dunia sepertinya tidak lagi berpihak pada hegemonisme barat, tapi berpihak pada keadilan bahwa kita semua yang bernegara di planet biru ini adalah negara berdaulat yang berhak menentukan masa depannya masing-masing dengan bakat-bakat terpendam generasi muda penerus bangsa yang harus diakomodir di tempat spesial seperti Bukit Algoritma ini.
Akhirnya, mari jangan hanya fokus pada IKN Nusantara dan pemilu 2024 saja, tapi juga fokus pada Bukit Algoritma di Cikidang Sukabumi.
Joyogrand, Malang, Tue', Jan' 10, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H