Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jokowi dan Visi Indonesia Jaya 2045

29 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 29 Desember 2022   13:09 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ruas tol Trans Sumatera. Foto : finance.detik.com

Presiden Jokowi sangat mengandalkan visi ini dalam pidato pelantikan keduanya setelah terpilih kembali pada tahun 2019. Ambisinya adalah agar Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045, dan salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia, naik di posisi ke-16 saat ini. Dengan birokrasi yang direformasi dan ekonomi yang terbuka dan kompetitif, Indonesia akan memiliki "keadilan sosial untuk semua" dan pendapatan per kapita seperti Brazil atau Taiwan saat ini.

Namun di penghujung periode kedua ini, bagi analist barat khususnya kubu kapitalis liberal dan lawan-lawan politiknya dari kubu konservatif dan lainnya yang tak jelas kecuali hatred tak bersolusi, Jokowi diframing semakin pudar janjinya. Ia dikatakan sebagai tengah memainkan politik elit yang terkesan oligarkis. Reputasinya yang bersih selama ini tiba-tiba tercoreng ketika KPK yang populer di negeri ini dilemahkan, yang memicu pecahnya protes mahasiswa beberapa waktu lalu. Dan seruannya yang gigih untuk reformasi ekonomi telah dilumpuhkan oleh naluri nasionalisnya dan kurangnya fokus pada implementasi.

Sepertinya, Jokowi terjebak antara demokrasi dan otoriterisme, Islam dan pluralisme, keterbukaan dan proteksionisme.

Kepresidenan Jokowi bukan hanya kisah paradoks pribadi. Dia bergumul dengan kontradiksi mendasar dari bangsa Indonesia yang luas dan beragam, yang ditempa secara terburu-buru 77 tahun yang lalu dari batas-batas ekspansi kolonial Belanda yang sewenang-wenang. Seperti wajah Indonesia dari masa ke masa, Jokowi terjebak antara demokrasi dan otoriterisme, Islam dan pluralisme, keterbukaan dan proteksionisme.

Raja infrastruktur

Banyak proyek infrastruktur yang masih harus diselesaikan Jokowi satu setengah tahun ke depan ini. Tapi dia tetap pada garis lurus bahwa itu semua memang akan selesai di saat ia lengser pada Oktober 2024 yad.

Jalan Tol Trans-Sumatera? Proyek besar ini terus digenjot dan ditargetkan beberapa ruas rampung pada pertengahan 2023 mendatang. PT Hutama Karya (Persero) selaku pelaksana tugas pembangunan telah menyelesaikan konstruksi sepanjang 570 km.

Yang terbaru ialah ruas Tol Taba Penanjung-Bengkulu yang baru dioperasikan namun belum diresmikan, dengan progres pembebasan lahan dan konstruksi sudah 100%.

Jalan Tol Trans Sumatera, sejauh ini telah mencapai 570 km. Yang terbaru adalah TB Penanjung-Bengkulu. Ada 5 ruas tol yang sudah beroperasi antara lain Medan-Binjai sepanjang 17 km, Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km, Palembang-Indralaya sepanjang 22 km, Terbanggi Besar-Kayu Agung sepanjang 189 km, dan Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 km.

Secara umum semua ruas ini akan selesai pada pertengahan 2023, kecuali untuk ruas Padang-Sicincin yang baru akan selesai pada awal 2024 (lih finance.detik.com https://tinyurl.com/2ntrz3tl).

Memang masih ada sejumlah jalan tol yang cukup lama bahkan lama tersendat karena masalah pembebasan lahan, seperti Tol Pemalang-Batang di Jawa Tengah? Kurang lebih delapan tahun mengalami kemunduran karena masalah pembebasan lahan, demikian juga Tol Bocimi yang menghubungkan Sukabumi Bogor dan Ciawi. Itu tidak seberapa dibandingkan dengan Bendungan Jatigede di Jawa Barat, yang tertunda karena alasan yang sama selama 40 tahun - sampai Presiden Jokowi turun tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun