Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Minum Kopi Mengurangi Risiko Penyakit Liver

14 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 14 Desember 2022   12:07 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua outlet kopi jadul di bilangan Kajoetangan Heritages, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Minum Kopi Mengurangi Risiko Penyakit Liver

Meski sudah sekian kali memposting soal kopi, tapi berulangkali pula ada temuan terbaru tentangnya yang selalu membuat peminum kopi seperti saya dan warga komunitas kopi lainnya akan tarik nafas pertanda lega.

Minum tiga atau empat cangkir kopi berkafein atau tanpa kafein sehari dapat mengurangi risiko kitorang semakin parah, bahkan mati karena penyakit liver atau penyakit hati kronis, demikian temuan terbaru sebuah studi di AS dan Inggeris. Asal tahu, mayoritas warga di kedua negara serumpun ini memang penggila kopi. Indonesia pun semakin dahsyat pertumbuhan komunitas kopinya sekarang ini setelah Jepang, Korsel dan China.

Sudah sekian lama jadi penikmat kopi, pilihan saya tetap pada kopi biji baik Robusta maupun Arabica. Diluar itu, ntah kopi instan atau kopi racikan yang aneh-aneh, kecuali Exselso yang dimix Tia Maria, dipastikan saya takkan pernah mereguknya.

Febrian Eka the owner Punokawan Coffee Roastery, Joyosuko, Malang, sedang meracik kopi sendiri. Foto: Parlin Pakpahan.
Febrian Eka the owner Punokawan Coffee Roastery, Joyosuko, Malang, sedang meracik kopi sendiri. Foto: Parlin Pakpahan.

Pilihan saya terkini adalah Kopi Arabica Kerinci dari Kayu Aro Jambi. Citarasanya sangat herbal dengan rasa oranges yang pas di lidah. Lalu penyortir dan coffee roastery yang saya pilih adalah Otten Coffee. Exselso sudah lama saya tinggalkan, lantaran sortiran kopinya semakin tak sejalan dengan taste kopi yang sudah tercangkok rapi dalam diri saya. Starbucks? Boleh jadi tak perlu lagilah. Disamping mahal, toh kopi yang diroaster adalah kopi nusantara juga ntah itu Lintong, Pangaribuan, Gayo, Dampit Malang, Toraja, Bali, Flores dll.

Merk lain termasuk para pembuat kopi instan, seperti Kapal Api, Top Kopi dari Wings dll. Silakan landing di warkop-warkop kaki lima dengan segala campuran aneh penuh rekayasa ntah itu jagung, beras bahkan tapioka.

Menurut jurnal kesehatan masyarakat BMC (sebuah jurnal peer review atau yang biasa ditinjau rekan seprofesi untuk bidang tertentu) di Inggeris, peminum kopi 21% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit hati kronis, 20% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit hati kronis atau berlemak, dan 49% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit hati kronis ketimbang bukan peminum kopi (lih jurnal BMC https://tinyurl.com/yfhxk5jg).

"Kopi dapat diakses secara luas dan manfaat yang dapat dilihat dari penelitian itu bahwa kopi menawarkan katakanlah pengobatan potensial untuk mencegah penyakit hati kronis," demikian dr. Oliver Kennedy, dari Fakultas Kedokteran Universitas Southampton, Inggeris.

Und Corner, sebuah pojok klasik perkopian di bilangan Tugu, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Und Corner, sebuah pojok klasik perkopian di bilangan Tugu, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Ini sangat penting bagi negara-negara miskin yang mempunyai akses buruk terhadap perawatan kesehatan, dimana banyak penyakit hati kronis sangat mengkhawatirkan," kata Kennedy (lih CNN Amerika https://tinyurl.com/yjfp964e).

Meningkatnya Kanker Hati

Faktor-faktor yang berisiko terhadap penyakit hati termasuk minum alkohol. Sedangkan obesitas, diabetes, merokok, infeksi hepatitis B dan C dan penyakit hati berlemak non alkoholik, yi penumpukan lemak ekstra di sel hati tidak disebabkan oleh alkohol.

Diagnosis penyakit hati berlemak bebas alkohol, yang menyerang orang-orang yang mengalami obesitas, kelebihan berat badan, atau yang menderita diabetes, kolesterol tinggi atau trigliserida (jenis lemak yang ditemukan dalam darah), telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama 20 tahun terakhir, demikian American Liver Foundation, dan itu mempengaruhi hingga 25% orang Amerika (lih American Liver Foundation https://tinyurl.com/2jpbemtu).

Perkembangan penyakit kanker hati telah meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 1980 dan sekarang ini, "sementara tingkat kematian meningkat lebih dari dua kali lipat," mengutip American Cancer Society (lih https://tinyurl.com/yj7rksdq).

Penyebab kanker hati termasuk diabetes dan penyakit hati non alkoholik, serta minum berlebihan atau infeksi Hepatitis B dan C.

Diagnosis kanker hati telah meningkat secara global selama beberapa dekade -- sebuah studi tahun 2018 menemukan adanya peningkatan 75% dalam kasus tsb di seluruh dunia antara tahun 1990 dan 2015.

Kanker hati adalah penyakit keenam dari penyakit kanker pada umumnya di seluruh dunia, demikian Dana Penelitian Kanker Dunia, dengan sekitar 83% kasus terjadi di negara-negara miskin, terutama di Asia dan Afrika. Tak banyak yang dapat diselamatkan, karena tidak ada gejala awal, sehingga banyak kasus kanker hati yang pengobatannya tidak mengalami banyak kemajuan sewaktu didiagnosis.

Dua outlet kopi jadul di bilangan Kajoetangan Heritages, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Dua outlet kopi jadul di bilangan Kajoetangan Heritages, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Studi besar, tapi hanya "One Point" dalam perjalanan waktu

"One point" berarti apa pun yang dilakukan, itu hanya terjadi dalam waktu yang agak spesifik di masa lalu.

Studi ini meneliti konsumsi kopi di antara 494.585 peserta dari "UK Biobank," sebuah data base biomedia dan sumberdaya penelitian yang diikuti oleh banyak orang di Inggeris selama belasan tahun. UK Biobank adalah basis data biomedis dan sumberdaya penelitian berskala besar di Inggeris, yang berisi informasi genetic dan kesehatan yang mendalam dari setengah juta peserta (lih biobank https://tinyurl.com/2lgkzgrx).

Sementara manfaat maksimal terlihat pada kelompok yang minum kopi bubuk atau kopi tanpa kafein, peminum kopi instan juga merasakan beberapa manfaat. Kopi bubuk memiliki kadar "kahweol" dan "cafestol" yang lebih tinggi. Dua anti oksidan yang ditemukan dalam biji kopi yang telah ditunjukkan dalam penelitian memiliki sifat anti-inflamasi. Kahweol adalah molekul "diterpenoid" (diterpene adalah kelas senyawa kimia yang terdiri dari empat unit isoprene, seringkali dengan rumus molekul C20H32. Diterpen dibiosintesis oleh tumbuhan, hewan dan jamur melalui jalur reductase HMG-CoA, dengan geranylgeranyl pyrophosphate menjadi perantara utama. Cafestol, juga telah terbukti meningkatkan kolesterol jahat, atau LDL (Low-Density Lipoproteins). Cafestol adalah molekul diterpenoid yang ada dalam biji kopi. Ini adalah salah satu senyawa yang boleh jadi bertanggungjawab atas efek biologis dan farmakologis kopi yang telah diidentifikasi.

Apa yang digambarkan di atas bukanlah studi pertama yang menemukan manfaat kesehatan dari kopi. Sebuah hasil penelitian yang dipublished CNN Amerika pada awal 2021 menemukan minum satu cangkir atau lebih kopi hitam berkafein sehari berhubungan dengan penurunan risiko gagal jantung jangka panjang.

Kopi juga terbukti dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit parkinson, kanker prostat, alzheimer, multiple sclerosis (penyakit dimana sistem kekebalan menggerogoti lapisan pelindung syaraf), melanoma (jenis kanker kulit yang paling serius. Melanoma terjadi ketika sel-sel penghasil pigmen yang memberi warna pada kulit menjadi kanker) dan kanker kulit lainnya, dan mengurangi kadar kalsium atau pengapuran arteri coroner. Penelitian sebelumnya oleh Kennedy menemukan bahwa minum kopi mengurangi risiko kanker hepatoseluler (bentuk paling umum dari kanker hati. Karsinoma hepatoseluler paling sering terjadi pada orang dengan penyakit hati, terutama pada orang dengan hepatitis B dan C kronis).

Studi tindaklanjut oleh pakar kesehatan Harvard yang dimulai pada 1986, dan "Nurses Health Study" yang dimulai pada 1976, telah mengikuti kebiasaan mengkonsumsi kopi baik oleh lelaki maupun perempuan sehat selama beberapa dekade. The Nurses Health Study adalah salah satu penelitian terbesar tentang faktor risiko penyakit kronis utama pada perempuan.

"Kami tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan peningkatan risiko kematian dari penyebab apapun, ntah itu kematian akibat kanker, atau kematian akibat penyakit kardiovaskular. Bahkan orang yang minum hingga enam cangkir kopi per hari tidak memiliki risiko yang tinggi untuk kematian," demikian dr Rob van Dam dari Sekolah Kesehatan Harvard (lih Harvard T.H. Chan https://tinyurl.com/y87f6y2v).

Kawisari Koffie di bilangan Kajoetangan Heritages, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Kawisari Koffie di bilangan Kajoetangan Heritages, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Hati-hati dengan Aditif

Cukup banyak penelitian dilakukan terhadap para peminum kopi hitam. Tapi sayangnya, banyak orang menambahkan susu, gula, flavor atau perasa (kesan persepsi tentang makanan atau zat lain, dan ditentukan terutama oleh indra kimia dari pengecapan dan penciuman kita) atau krim non dairy yang tinggi kalorinya, itu akan meningkatkan kadar gula dan lemak di tubuh, dan berkemungkinan dapat meniadakan manfaat kopi bagi jantung sehat, demikian American Heart Association mengingatkan (lih heart.org https://tinyurl.com/to42q3u).

Dalam banyak penelitian, secangkir kopi itu setara dengan 8 ounces (240 ml atau 226,796 grams). Ounce adalah satuan berat dalam sistem avoirdupois, sama dengan 1/16 pon. Standar "grande" atau cangkir besar di beberapa kedai kopi adalah dua kali lipat yi 16 ounces.

Menurut hasil penelitian, kafein bisa juga berbahaya jika dikonsumsi berlebihan oleh populasi tertentu. Tingkat konsumsi kopi yang tinggi (lebih dari empat cangkir) selama kehamilan akan berdampak pada rendahnya berat badan bayi yang dilahirkan, kelahiran prematur, dan "stillbirths"(lahir mati atau kelahiran mati atau kehilangan bayi sebelum atau selama persalinan), demikian studi pada 2017 (lih thebmj https://tinyurl.com/ycdshz8b).

Studi sebelumnya juga menyarankan orang yang bermasalah dengan tidur atau diabetes yang tidak terkontrol harus memeriksakan diri ke dokter sebelum menambahkan kafein kedalam diet mereka.

Dan, tentu saja, manfaat ini tidak  berlaku untuk anak-anak. Anak-anak dan remaja tidak boleh minum cola, kopi, minuman energi atau minuman lain dengan jumlah kafein berapa pun, demikian American Academy of Pediatrics

Akhir kata mari ngopi pagi atau sore. Jangan lupa ekstraksi dulu kopi pilihanmu sesuai protap peracikan kopi modern, agar rasa Arabica atau Robustanya benar-benar terangkat ke penyecap kita. Ok.

Joyogrand, Malang, Wed', Dec' 14, 2022

Kopi Robusta Dampit, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.
Kopi Robusta Dampit, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun