Pendanaan dan dukungan yang terfragmentasi tetap menjadi hambatan utama. Sejauh ini dukungan "charitable" atau amal masih merupakan bagian terbesar dari dukungan yang diterimanya, bukan dukungan formal yang mengakui mereka sebagai pekerja. Itupun masih terbatas kepada para pemulung dan belum untuk dunia pertukangan serabutan dan dunia perkulineran kaki lima ataupun keliling dll.
Ketiga pendekatan ini akan membantu memformalkan pekerja marginal serabutan. Tantangan yang bakal dihadapi yi perlunya upaya di semua tingkatan untuk memastikan perbaikan di sektor informal, yang pada gilirannya akan menciptakan perbaikan yang lebih luas untuk sistem pengelolaan ketenagakerjaan secara keseluruhan.
Di tingkat nasional, pemerintah perlu memberikan pengakuan hukum dan sosial terhadap para pekerja marginal serabutan ini, termasuk melalui kesejahteraan sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan menerbitkan peraturan yang mendukung organisasi dimana mereka berhimpun. Di tingkat daerah, pemda dapat mempekerjakan mereka melalui kontrak formal, mendukung atau mensubsidi pembayaran jaminan sosial mereka dan melibatkan mereka dalam penataan kota dsb.
Sementara itu dunia industri dapat memastikan para pekerja marginal serabutan yang sudah diformalkan ini telah diberi perlengkapan dan pelatihan yang benar, memberikan upah sesuai stelsel harga pasar yang diawasi ketat pemerintah sebagaimana asuransi kesehatan dan keselamatan kerja dan memperpanjang kontrak formal kepada organisasi-organisasi mereka untuk tahapan tertentu.
Di tingkat rumahtangga, pemisahan sampah yang lebih baik, pengidentifikasian perawatan rumah dan aneka tool rumahtangga, semuanya itu akan membantu pelayanan para pekerja marginal ini. Dan ini semua tak lepas dari pengawasan ketenagakerjaan di daerah. Warga yang merasa masih ada kenakalan serupa dari para pekerja marginal serabutan seperti dulu setiap saat dapat melaporkannya ke UPT layanan ketenagakerjaan terintegrasi di tingkat kelurahan.
At the end, dalam rangka menuju Indonesia yang lebih baik di tahun-tahun mendatang, kepentingan nasional adalah segalagalanya jauh melampaui kepentingan jaim tak perlu hanya atas nama pencitraan di pentas global yang kini tengah diobrak-abrik perang Rusia Vs Ukraina di mandala Eropa yang semuanya itu mengarah pada proses geopolitik balancing Kapitalisme dan Sosialisme dan melenyapkan Hegemonisme barat di planet biru ini.
Joyogrand, Malang, Mon', Dec' 12, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H