Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parung Panjang Sebuah Bakal Kota Masa Depan di Jabodetabek

31 Oktober 2022   19:38 Diperbarui: 8 November 2022   21:01 3970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shuttle Bus yg menghubungkan perum Samanea Hill dgn Stasiun KA Parung Panjang. Foto : Parlin Pakpahan.

Sedangkan Parung Panjang yang hanya seluas 62,59 Km2 dengan jumlah penduduk 1.817 jiwa pada 2021, kepadatannya tentu lebih dahsyat, yaitu 2.900 jiwa per Km2.

Tampilan Shuttle Bus di pangkalannya di pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan. 
Tampilan Shuttle Bus di pangkalannya di pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan. 

Batas administratif Kecamatan Parung Panjang, sebelah utara Kabupaten Tangerang, sebelah barat Kecamatan Tenjo, sebelah selatan kecamatan Cigudeg dan sebelah timur Kecamatan Ciseeng.

Kecamatan Parung Panjang yang beribukotakan Desa Parung Panjang itu meliputi 11 desa, yaitu Desa Jagabaya, Desa Gorowong, Desa Dago, Desa Cikuda, Desa Pingku, Desa Lumpang, Desa Gintung Cilejet, Desa Jagabita, Desa Cibunar, Desa Parung Panjang dan Desa Kabasiran.

Sebuah danau kecil (setu) di samping pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.
Sebuah danau kecil (setu) di samping pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.

Dari catatan sejumlah reportase media, jelang pandemi Covid-19, dari 11 desa yang ada, kita tahu ada 6 desa yang tertinggal, yaitu Desa Dago, Desa Pingku, Desa Jagabaya, Desa Jagabita, Desa Gintung Cilejet dan Desa Gorowong. Jumlah keluarga miskin sangat tinggi, ekonomi desa belum menggeliat dan kualitas sdm pun terbatas. 

Warga hidup sederhana dan memenuhi kebutuhan seadanya. Data dari Bappeda Kabupaten Bogor menyebutkan ada sekitar 41 ribu rumahtangga sangat miskin di Bogor barat dari keseluruhan 76 ribu rumah tangga sangat miskin sekabupaten Bogor. Parung Panjang tercatat sebanyak 1.988 rumah tangga sangat miskin.

Sebagian besar warga Parung Panjang hidup dari bertani dengan mengandalkan hujan. Padahal ada sejumlah desa yang mempunyai sungai kecil yang mengalir sepanjang tahun, dan itu masih bisa dioptimalkan untuk pengairan sepanjang tahun.

Ring pertama pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.
Ring pertama pintu masuk utama Samanea Hill. Foto : Parlin Pakpahan.

Selain bertani sebagian besar warga Parung Panjang bekerja di Jakarta, Tangerang dan Bogor. Sebagian lainnya ada yang menjadi buruh tambang galian batu andesit baik di wilayah Bogor maupun Tangerang.

Kini dengan kilau modernisasi Jabodetabek, semua itu sudah saatnya disinergikan dengan semakin ramainya perumahan di Parung Panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun