Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Awas Ancaman Nuklir Gegara Bom Kotor Ukraina

27 Oktober 2022   13:58 Diperbarui: 27 Oktober 2022   14:15 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluru Kendali Nuklir. Foto: Oleksiy Mark,  allianceforscience.cornell.edu

Perang nuklir membawa konsekuensi yang mengerikan bagi semua orang. Para pemimpin dunia telah menggunakan studi semacam ini sebelumnya sebagai dorongan untuk mengakhiri perlombaan senjata nuklir pada 1980-an, dan lima tahun lalu untuk meloloskan perjanjian internasional untuk melarang senjata nuklir. Diharapkan studi baru Harrison dkk akan mendorong lebih banyak negara untuk meratifikasi perjanjian larangan penggunaan senjata nuklir.

Studi terbaru dari Tim LSU menunjukkan keterkaitan global sistem Bumi, terutama dalam menghadapi gangguan baik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, kebakaran hutan besar-besaran, apalagilah perang dengan bom kotor dan lebih jauh lagi perang nuklir.

Perang Rusia Vs Ukraina saat ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga gas, telah membuktikan betapa rapuhnya ekonomi dan rantai pasokan global.

Letusan gunung berapi juga menghasilkan awan partikel di bagian atas atmosfer. Sepanjang sejarah, letusan ini memiliki dampak negatif serupa pada planet bumi dan peradaban didalamnya.

Perang nuklir mungkin dapat dihindari, tetapi letusan gunung berapi pasti akan terjadi lagi. Soal membangun ketahanan dan bagaimana merancang masyarakat berketahanan, itu menjadi penting. 

Warga dunia perlu diajari soal ketahanan ini dalam rangka bersiap menghadapi guncangan iklim yang tak terhindarkan. Dari sisi politis, para elit dunia harus melakukan segala cara untuk menghindari perang nuklir. Efek perang nuklir adalah bencana global.

Lautan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan pemulihan daratan. Dalam skenario terbesar, pemulihan laut di bagian permukaan kemungkinan akan memakan waktu puluhan tahun dan ratusan tahun di kedalaman, sementara perubahan es di laut Arktik kemungkinan akan berlangsung ribuan tahun dan secara efektif menjadi "Nuclear Little Ice Age" atau "Zaman Es Kecil Gegara Nuklir".

Ekosistem laut akan sangat terganggu oleh gangguan awal dan keadaan laut baru karena perang nuklir, yang mengakibatkan dampak global jangka panjang terhadap ekosistem seperti perikanan.

Siapkah kita berketahanan nuklir, sementara AS, Israel, Rusia dan sejumlah elit nuklir dunia lainnya sedang sibuk membenahi bunker nuklirnya masing-masing tanpa menghitung dengan cermat apa sebetulnya yang bakal terjadi kalau sang elang menarik trigger.

Sementara bunker nuklir atau katakanlah Bahtera Nuh jilid dua itu ukurannya super mini ketimbang populasi dunia yang mendekati 10 milar anak manusia sekarang ini, kecuali barangkali ada the new prophet yang piawai menegaskan bahwa penghuni bunker itu adalah makhluk-makhluk hidup pilihan para penguasa yang kelak akan melanjutkan peradaban manusia. Oalahh!

Depok Bolanda, Thu', Oct' 27, 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun