Dalam rangka menjaga dan merawat kebhinnekaan di negeri wakanda ini, kita yang berkeyakinan tertentu tidak hanya harus pandai berapologetik tentang keyakinan kita, tapi juga harus pandai memberikan gambaran yang pasti tentang sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan kita.
Sudah banyak kita dengar ada sekelompok orang tiba-tiba dipastikan mereka adalah oknum Kristen yang tengah melakukan katakanlah syiar Kristen. Padahal sesudah kita lihat siapa dia yang klayar-kloyor bikin sibuk dan marah orang yang berkeyakinan lain itu. Ee tukang syiar jalanan itu ternyata sekelompok Saksi Jehova atau kaum Mormon. Keduanya bukan Kristen bo.
Tapi di kalangan Kristen sendiri, kedua sekte anyar zaman now tsb yang cukup banyak mengcopypaste ayat-ayat Alkitab dan berdiri sendiri -- sejak awal kehadirannya di bumi Amerika - dengan konten-konten baru hasil olah dan tafsirannya sendiri, tidak pernah dipermasalahkan kalangan kristen. Apalagi di AS dimana denominasi Kristen itu ratusan jumlahnya, tapi sekalipun banyak, substansinya tetap satu misalnya pengakuan iman rasuli yang nggak bakal ada di kedua sekte anyar tsb. Singkatnya, kehadiran keduanya monggo, asal di negeri Wakanda ini jangan berkelebat ngaduk-ngaduk keyakinan kita dan ngaduk-ngaduk kebangsaan di kuali melting pot kita.
Kali ini kita eksplanasi dulu Mormon, baru pada hari-hari berikutnya nanti giliran Saksi Jehova. Ok.
Per definisi Mormon adalah sebuah sekte atau sekelompok orang yang seakan bagian dari denominasi Kristen. Mereka terpolarisasi di sekitar penafsiran terhadap Alkitab dan dicirikan penyimpangan utama terhadap doktrin utama iman Kristen, khususnya fakta bahwa Allah menjadi manusia di dalam Kristus Yesus.
Pendiri Mormonisme adalah Joseph Smith, Jr. (1805-1844). Dia lahir 23 Desember 1805 di Sharon, Vermont, anak keempat dari 10 bersaudara dari pasangan Joseph dan Lucy Mac Smith. Pada tahun 1817 dia pindah ke Palmyra, NY. Sebagian besar keluarganya segera bergabung dengan Gereja Presbiterian, tetapi Joseph muda tetap ragu-ragu. Dia melihat konflik dan perselisihan di semua denominasi Kristen.
Dia mengaku memiliki penglihatan yang mengarah pada pendirian gereja. Penglihatan pertama pada 1820 ketika ia berusia 14 tahun bahwa tidak ada gereja Kristen yang benar (Mutiara Sangat Berharga 2.18,19). Penglihatan kedua pada 21 September 1823 terkait Moroni, yi seorang utusan surgawi yang mengungkapkan kepadanya sebuah buku di atas lempengan-lempengan emas. Pada 22 September 1827 dia diberi lempengan-lempengan ini. Buku itu diterjemahkan oleh Smith dan diterbitkan pada 26 Maret 1830.
Gereja Mormon dimulai pada tanggal 6 April 1830 di Fayette, New York sebagai "Gereja Kristus". Nama itu kemudian diubah menjadi "Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman." Kelompok itu mulai tumbuh dan pindah ke Kirtland, Ohio. Ekspansi awal ini menimbulkan pertentangan bahkan pertempuran antara Mormon dan non-Mormon di Missouri dan Illinois.
Smith pernah dipenjara di Carthage, Illinois bersama saudaranya Hyrum karena menghancurkan dan membakar percetakan dan suratkabar yang menentang gerakannya.
Pada 27 Juni 1844, gerombolan sekitar 200 orang menyerbu penjara dan membunuh Joseph dan Hyrum Smith. Joseph sempat menembak beberapa anggota gerombolan dengan senjatanya sebelum kematiannya. Orang-orang Mormon menganggap Joseph Smith sebagai martir bahkan nabi karena alasan itu.
Presiden Dua Belas Rasul, Brigham Young memimpin kelompok itu setelah kematian Smith. Mereka pindah ke barat, dan pada 24 Juli 1847, tiba di Lembah Salt Lake di Utah. Ini menjadi markas nasional kaum Mormon.
Menjelang kematiannya pada tahun 1877, ada sekitar 150.000 anggota Mormon. Kelompok yang lebih kecil, keturunan Smith, mendirikan kantor pusatnya di Independence, Missouri dan menjadi "Orang Suci Akhir Zaman" yang diorganisir kembali.
Sumber otoritas Mormon adalah Alkitab Kristen dengan catatan "Kami percaya Alkitab adalah Firman Allah sejauh diterjemahkan dengan benar" (Artikel-Artikel Kepercayaan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman, Pasal 8). Kitab Mormon mengklaim bahwa terjemahan yang benar dari Alkitab tidak mungkin, karena Gereja Katholik telah mengubahnya (1 Nefi 13: 26b, 27). Jadi gereja lebih bergantung pada kitab-kitabnya yang lain daripada pada bahan-bahan alkitabiah.
Dalam The Book of Mormon dikatakan : "Kami juga percaya Kitab Mormon adalah Firman Allah" (Articles of Faith, Bagian Delapan).
Mormon mengklaim pada masa-masa awal, Amerika dihuni oleh keturunan Israel, orang Nefi (ras kulit putih yang saleh), orang Laman (ras yang suka berperang, jahat, dan berkulit gelap; mereka dianggap nenek moyang penduduk Pribumi Amerika saat ini).
Yesus konon muncul di benua ini dan mendirikan sebuah kelompok Mormon. Pemimpin terakhir bangsa Nefi, dikatakan mengumpulkan catatan rakyatnya, dan menorehkannya di atas lempengan-lempengan emas. Ini menggambarkan praktik keagamaan orang Amerika kuno, termasuk orang Nefi melanjutkan tradisi Yahudi mereka di benua ini, membangun kuil untuk Tuhan, memiliki kebangunan rohani, dan bahkan mendirikan gereja Kristen.
Mormon mencatat penampilan pasca-kebangkitan Yesus Kristus sendiri di antara orang-orang Nefi (3 Nefi 11). Dengan demikian Gereja Mormon berpendapat bahwa Kitab Mormon adalah "satu lagi kesaksian tentang Yesus Kristus."
Moroni, orang Nefi terakhir yang masih hidup (setelah kehancuran mereka oleh orang Laman) mengatakan putera Mormon menguburkan lempengan-lempengan itu di sebuah bukit yang kemudian menjadi Manchester County, New York. Joseph Smith seharusnya menemukan lempengan-lempengan ini pada tahun 1827 ketika Moroni yang telah bangkit, menampakkan diri sebagai malaikat, lalu memberi tahu dia dimana harus menggali untuk itu. Moroni kemudian mengambildan membawa lempengan-lempengan itu ke surga (Mutiara Sangat Berharga, Joseph Smith -- History, 1: 27-65). Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa yang disebut Smith bahasa "orang Mesir yang direformasi" yang seharusnya dapat diuraikannya secara ajaib. Dia lalu menerbitkan prasasti ini sebagai Kitab Mormon.
Ajaran Mormon al meliputi catatan 136 wahyu terkait beberapa ajaran khas Mormonisme, seperti pembaptisan bagi yang meninggal dan pernikahan selestial. Mutiara Sangat Berharga al meliputi "Kitab Musa" - hampir setara dengan 6 pasal pertama dari Kitab Kejadian. "Book of Abraham" yang dikatakan sebagai terjemahan dari sebuah papirus Mesir. Ekstrak dari terjemahan Alkitab oleh Joseph Smith.
Setiap Mormon diharapkan memberikan waktu 2 tahun untuk pelayanan misi. Perempuan adalah nomor dua atau lebih rendah dari laki-laki; orang kulit hitam dianggap dikutuk untuk sebagian besar sejarah Mormon.
Fokus utama Gereja Mormon adalah kepatuhan kepada wahyu Allah melalui Joseph Smith. Brigham Young, sebagaimana dicatat dalam Journal of Discourses : "Tidak ada laki-laki atau perempuan dalam dispensasi ini yang akan pernah masuk ke dalam Kerajaan Surgawi Allah tanpa persetujuan Joseph Smith. Setiap laki-laki dan perempuan harus memiliki sertifikat Joseph Smith, Jr, sebagai paspor untuk masuk ke rumah besar dimana Tuhan dan Kristus berada. Kita tidak bisa pergi kesana tanpa persetujuan-Nya. Dia memerintah disana sebagai yang tertinggi, makhluk dalam lingkup, kapasitas, panggilan, seperti yang dilakukan Tuhan di Surga (6: 299; 7: 289).
Terkait Keselamatan dikatakan : "Kami percaya melalui pendamaian Kristus, seluruh umat manusia dapat diselamatkan, dengan kepatuhan pada hukum dan tata cara Injil" (Pasal-Pasal Kepercayaan Mormon 3). Darah-Nya yang tercurah hanya disediakan untuk kebangkitan universal semua orang dan darah itu tidak membayar dosa pribadi (Pasal Kepercayaan Ketiga; Doktrin Mormon 62, 669). Darah itu menebus sebagian besar dosa pribadi, tetapi tidak semua.
Kepatuhan, sebagaimana dinilai Joseph Smith, Jr., adalah penting untuk masuk ke kerajaan selestial. Jadi penekanannya pada ketaatan dan perbuatan.
Kuasa untuk mencapai keilahian dan memiliki anak di surga hanya dapat dicapai dengan kepatuhan kepada gereja Mormon dan pernikahan seseorang dimeteraikan dalam upacara Bait Suci oleh imamat Mormon (Journal of Discourses 11: 221).
Gereja Mormon menegaskan bahwa mereka memulihkan Injil yang benar ke bumi melalui Joseph Smith, dan Injil yang benar hanya ditemukan dalam wahyu itu hari ini (Doktrin Mormon 334).
Soal Takdir dikatakan ada keselamatan umum untuk semua orang dan keselamatan individu untuk setiap orang dan tidak ada yang namanya neraka atau hukuman abadi.
Pada saat kematian, kaum Mormon otomatis ke surga, sementara orang non-Mormon, termasuk ya ratusan denominasi Kristen dan katholik ditugaskan ke penjara roh sementara untuk menunggu kebangkitan dan penghakiman.
Baptisan bagi orang mati memungkinkan leluhur di penjara-neraka untuk mendapatkan permuliaan. Ada tiga tingkat kemuliaan disini, yi kerajaan surgawi: diperuntukkan bagi anggota imamat Melkisedek yang akan menjadi dewa; Kerajaan Terestrial bagi mereka yang gagal dalam persyaratan permuliaan; Kerajaan Celestial bagi mereka yang tidak memiliki kesaksian tentang Kristus.
Kembalinya Kristus akan terjadi di Independence, Missouri selama milenium ini. Tempat ini sering disebut "Sion" atau "Center Place".
Pernikahan bagi kaum Mormon adalah kekal. Joseph Smith menggambarkan pernikahan jamak sebagai "perjanjian yang baru dan abadi" (Ajaran dan Perjanjian 132: 1,4); Di bawah tekanan dari pemerintah AS, Wilford Woodruff, Presiden Gereja Mormon tahun 1890, menegaskan bahwa gereja Mormon tidak lagi mengajarkan pernikahan jamak (banyak isteri).
Mormonisme Kontemporer sekarang adalah "Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman".
Keanggotaannya meliputi 13 juta di seluruh dunia di 20.081 lingkungan dan cabang di 146 negara, 4,2 juta di seluruh 50 negara bagian Amerika; Kanada : 125.000, Misionaris 46.025 di 95 negara, termasuk Indonesia.
Mormon adalah "Agama" zaman now yang tumbuh paling cepat di Amerika. Ia telah meningkat empat kali lipat dalam waktu kurang dari 50 tahun, memperoleh hampir 315.000 orang yang bertobat tahun lalu. Pada tingkat pertumbuhan sekarang, Mormon akan berjumlah 250 juta follower dalam satu abad ke depan, lebih besar dari badan Kristen mana pun, kecuali Gereja Katholik Roma. 45% penganut Mormon sekarang ini tinggal di luar AS, termasuk di Indonesia.
Gereja Mormon kini di AS tak ubahnya perusahaan yang berpenghasilan US $ 8 miliar per tahun. US $ 4 miliar disumbangkan oleh anggota setiap tahun. Mormon diprediksi akan menempati peringkat 110 dalam Fortune 500. Mormon juga salah satu pemilik tanah terbesar di AS.
Setelah eksplanasi tsb di atas, telisikan lebih jauh dari para peneliti Amerika, mengungkapkan ada sekitar 3.000 perubahan isi Kitab Mormon dari edisi 1830 ke edisi modern sekarang. Terkait masalah arkeologis, tidak ada kota-kota yang disebut dalam Kitab Mormon yang ditemukan, juga tidak ada nama Kitab Mormon yang ditemukan dalam prasasti Dunia Baru, termasuk tidak ada ditemukan prasasti asli dalam bahasa Ibrani di Amerika, juga tidak ada prasasti asli yang ditemukan di Amerika dengan tulisan apa pun yang sesuai dengan apa yang disebut Joseph Smith sebagai bahasa "orang Mesir yang direformasi". Di atas segalanya, tidak ada ditemukan prasasti kuno apa pun di Amerika yang menunjukkan penduduk kuno Amerika memiliki kepercayaan Ibrani atau Kristen. Tidak ada ditemukan nama orang, bangsa, atau tempat yang disebut-sebut dalam Kitab Mormon. Tidak ada artefak apa pun yang menunjukkan bahwa Kitab Mormon benar ditemukan secara arkeologis, juga tidak ada ditemukan salinan kuno tulisan suci Kitab Mormon.
Mengenai ketidakakuratan sejarah, dalam 1 Nefi 2.5-8 dinyatakan sungai Lyman dikosongkan ke Laut Merah, faktanya tidak ada sama sekali nama sungai Lyman di Arab yang pernah dikosongkan ke Laut Merah.
Dalam 2 Nefi dinyatakan tidak lebih dari 20 orang yang tersisa di Yerusalem pada 600 SM untuk pindah ke Dunia Baru. Kurang dari 30 tahun kemudian, menurut 2 Nefi 5:28, mereka menjadi dua negara berpenduduk. Ini sebuah paradoks yang sesungguhnya menggelikan.
Pada Alma 7:10 dikatakan Yesus akan lahir di Yerusalem, bukan di Betlehem. Pada Helamen 14: 20,27 dikatakan kegelapan menutupi seluruh bumi selama tiga hari, bukan selama tiga jam di sebuah Gunung.
Kitab suci Mormon, dikatakan dimiliki oleh orang-orang Nefi pada 600 SM. Mereka mengutip bagian-bagian dari Perjanjian Lama yang ditulis bertahun-tahun atau berabad-abad kemudian.
Dari gambaran tsb di atas, Mormon sangat bergantung bukan pada kesaksian, melainkan sangat bergantung pada tokoh otoritas yang dalam hal ini banyak berimprovisasi dalam permenungannya. Karena Mormon juga mengandalkan teks di luar Alkitab, teologinya dipastikan tidak lekat dengan kristen, meski cukup banyak mengcopypaste ayat kristen ntah itu dari perjanjian lama atau perjanjian baru.
Karakteristik umum Mormon adalah menghadirkan Yesus yang jauh berbeda dari iman Kristen yang sudah dikanonik pada abad 3 M setelah era para apostel atau murid-murid Yesus berakhir. Mormon mengklaim kebenaran baru, menawarkan interpretasi baru, yang jauh berbeda dari Kitab Suci yang sudah kanonik sejak abad 3 M.
Mormon banyak mengutip sumber otoritas non-alkitabiah, menolak prinsip utama agama Kristen dan umumnya mengembangkan teologi yang diubah menurut versinya sendiri, yang seringkali kontradiktif.
Mormon bercirikan Kepemimpinan yang kuat, biasanya berpusat pada satu orang atau sekelompok orang. Mormon selalu menawarkan keselamatan melalui perbuatan. Mereka membuat klaim profetik yang tidak berdasar.
Akhirnya Mormon bukanlah denominasi Kristen, melainkan agama baru yang sebagiannya mengcopypaste Alkitab dan yang terbanyak adalah teks non-Alkitabiah, utamanya konten-konten buatan Joseph Smith yang sudah dianggap martyr bahkan nabi oleh komunitas Mormon dimanapun.
Sekalipun Mormon berbeda dari Kristen dan pastinya bukanlah kristen, bukan berarti kita harus menghakimi mereka, karena telah seenak beronya mencomot ayat-ayat Alkitab dan kemudian membuat konten yang sangat jauh berbeda dengan keyakinan kita yang mendasar tentang Kristen, ntah itu pengakuan iman rasuli dan ritual Kristen sehari-hari yang sudah kita lakoni sejak abad 3 M.
Joyogrand, Malang, Sat', Sept' 24, 2022.
Referensi:
https://www.denisonforum.org dan buku-buku pendukung "The Book of Mormon : Another Testament of Jesus Christ, terj. Joseph Smith, Jr. (Salt Lake City, Utah: Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman, 1981); John H. Gerstner, Ajaran Mormonisme (Grand Rapids, Michigan : Baker, 1960); terutama Josh McDowell dan Don Stewart, Understanding the Cults (San Bernardino, CA: Here Life Publishers, 1982).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H