Pada 27 Juni 1844, gerombolan sekitar 200 orang menyerbu penjara dan membunuh Joseph dan Hyrum Smith. Joseph sempat menembak beberapa anggota gerombolan dengan senjatanya sebelum kematiannya. Orang-orang Mormon menganggap Joseph Smith sebagai martir bahkan nabi karena alasan itu.
Presiden Dua Belas Rasul, Brigham Young memimpin kelompok itu setelah kematian Smith. Mereka pindah ke barat, dan pada 24 Juli 1847, tiba di Lembah Salt Lake di Utah. Ini menjadi markas nasional kaum Mormon.
Menjelang kematiannya pada tahun 1877, ada sekitar 150.000 anggota Mormon. Kelompok yang lebih kecil, keturunan Smith, mendirikan kantor pusatnya di Independence, Missouri dan menjadi "Orang Suci Akhir Zaman" yang diorganisir kembali.
Sumber otoritas Mormon adalah Alkitab Kristen dengan catatan "Kami percaya Alkitab adalah Firman Allah sejauh diterjemahkan dengan benar" (Artikel-Artikel Kepercayaan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Akhir Zaman, Pasal 8). Kitab Mormon mengklaim bahwa terjemahan yang benar dari Alkitab tidak mungkin, karena Gereja Katholik telah mengubahnya (1 Nefi 13: 26b, 27). Jadi gereja lebih bergantung pada kitab-kitabnya yang lain daripada pada bahan-bahan alkitabiah.
Dalam The Book of Mormon dikatakan : "Kami juga percaya Kitab Mormon adalah Firman Allah" (Articles of Faith, Bagian Delapan).
Mormon mengklaim pada masa-masa awal, Amerika dihuni oleh keturunan Israel, orang Nefi (ras kulit putih yang saleh), orang Laman (ras yang suka berperang, jahat, dan berkulit gelap; mereka dianggap nenek moyang penduduk Pribumi Amerika saat ini).
Yesus konon muncul di benua ini dan mendirikan sebuah kelompok Mormon. Pemimpin terakhir bangsa Nefi, dikatakan mengumpulkan catatan rakyatnya, dan menorehkannya di atas lempengan-lempengan emas. Ini menggambarkan praktik keagamaan orang Amerika kuno, termasuk orang Nefi melanjutkan tradisi Yahudi mereka di benua ini, membangun kuil untuk Tuhan, memiliki kebangunan rohani, dan bahkan mendirikan gereja Kristen.
Mormon mencatat penampilan pasca-kebangkitan Yesus Kristus sendiri di antara orang-orang Nefi (3 Nefi 11). Dengan demikian Gereja Mormon berpendapat bahwa Kitab Mormon adalah "satu lagi kesaksian tentang Yesus Kristus."
Moroni, orang Nefi terakhir yang masih hidup (setelah kehancuran mereka oleh orang Laman) mengatakan putera Mormon menguburkan lempengan-lempengan itu di sebuah bukit yang kemudian menjadi Manchester County, New York. Joseph Smith seharusnya menemukan lempengan-lempengan ini pada tahun 1827 ketika Moroni yang telah bangkit, menampakkan diri sebagai malaikat, lalu memberi tahu dia dimana harus menggali untuk itu. Moroni kemudian mengambildan membawa lempengan-lempengan itu ke surga (Mutiara Sangat Berharga, Joseph Smith -- History, 1: 27-65). Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa yang disebut Smith bahasa "orang Mesir yang direformasi" yang seharusnya dapat diuraikannya secara ajaib. Dia lalu menerbitkan prasasti ini sebagai Kitab Mormon.
Ajaran Mormon al meliputi catatan 136 wahyu terkait beberapa ajaran khas Mormonisme, seperti pembaptisan bagi yang meninggal dan pernikahan selestial. Mutiara Sangat Berharga al meliputi "Kitab Musa" - hampir setara dengan 6 pasal pertama dari Kitab Kejadian. "Book of Abraham" yang dikatakan sebagai terjemahan dari sebuah papirus Mesir. Ekstrak dari terjemahan Alkitab oleh Joseph Smith.
Setiap Mormon diharapkan memberikan waktu 2 tahun untuk pelayanan misi. Perempuan adalah nomor dua atau lebih rendah dari laki-laki; orang kulit hitam dianggap dikutuk untuk sebagian besar sejarah Mormon.