Prabowo Soebianto yang boleh dibilang sejak jadi Menhan di Kabinet Indonesia Maju Jokowi (Jkw), nyaris tak kedengaran lagi namanya di teater politik nasional, kecuali untuk urusan sektoral di kementeriannya seperti memborong fighter Rafale Perancis dan sebangsanya yang terkait pertahanan negara.
Maka ketika sosok panas 2019 ini bersilaturahmi ke kediaman Megawati pada hari pertama lebaran 2 Mei 2022 dan dilanjut ke istana negara Yogyakarta bersilaturahmi dengan Presiden Jkw dan Ibu beserta keluarga, sorotan terhadapnya mulai bergulir di ruang publik.
Situasi sekarang ini memang lagi kondusif, setelah ribut-ribut mahasiswa plus para penumpang gelap pada aksi 12 April lalu, dimana yang disesalkan aksi itu telah memakan korban seorang aktivis media sosial yi Ade Armando.Â
Begitu aksi mereda tak lagi bergelombang seiring dengan ketegasan Jokowi (Jkw) bahwa tak ada itu yang namanya kepresidenan 3 periode dan dilanjut beberapa saat kemudian penandatanganan SK Presiden tentang THR dan Gaji ke-XIII buat ANS, maka negeri ini langsung adem. Amazing Jkw.
Sangat menjengkelkan memang tingkah polah sebagian bangsa ini yang lebih suka "membalas air susu dengan air tuba". Dan Jkw tau persis itu dengan tetap meyakini bahwa itu memang pure aksi mahasiswa dan kaum konservatif radikal atau mereka yang memverpolitisir identitasnya  yang membonceng disitu tak perlu dikhawatirkan, karena tak lagi seberingas ketika HTI dan FPI masih ada. Silakan mereka yang mau "exercise of power" bermain di parpol-parpol resmi ajalah, toh disitu juga ada parpol identitas, demikian kl Jkw membathin.
Prabowo Subianto Djojohadikusumo yang kini berusia 71 tahun (lahir 17 Oktober 1951 di Jakarta) adalah seorang politisi pasca regime orba, pengusaha dan mantan Letjen TNI AD Indonesia. Ia adalah putera Begawan Ekonomi Indonesia yi Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Sigar seorang perempuan asal Kawanua atau Manado.
Generasi milenial sekarang sering mempertanyakan mengapa Menhan ini sorangan wae alias tak ada pendamping di sisinya dalam acara-acara resmi kenegaraan. Pernah ada, tapi kemudian jadi mantan isteri yi Titiek Soeharto, puteri kedua mendiang Presiden Soeharto. Prabowo dan Titiek menikah pada 1983 dan bercerai pada 1998 saat krisis politik Indonesia. Kebersamaan mereka hanya 15 tahun saja.
Prabowo lulus dari Akademi Militer Indonesia pada tahun 1970 dan bertugas di Pasukan Khusus (Kopassus) hingga diangkat sebagai Pangkostrad pada tahun 1998.
Pernah gagal dalam konvensi capres di Golkar pada 2004, pada awal 2008, lingkaran dalam Prabowo, termasuk Fadli Zon, mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dalam pemilihan presiden 2009, ia gagal untuk kedua kalinya, lalu Ia ikut serta dalam pemilihan presiden 2014 dan dikalahkan oleh Gubernur Jakarta Joko Widodo.Â
Dia melaju lagi dalam Pilpres 2019 bersama Cawapres Sandiaga Uno. Lagi-lagi gagal untuk keempat kalinya, meski Gerindra ketika itu diback-up PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Berkarya. Jkw yang sangat populer karena populis itu tak terbendung. Penolakan Prabowo untuk menerima hasil Pilpres 2019 membuat para pengikutnya menggelar protes yang memicu kerusuhan mematikan di Jakarta.
Pada 10 Oktober 2021, Gerindra mengumumkan Prabowo akan bertarung dalam Pilpres Indonesia 2024. Ini akan menjadi Pilpres kelima bagi Prabowo untuk kursi kepresidenan.
Lelahkah dia berpolitik dalam usia ke-71 sekarang? Secara fisik boleh jadi iya, sebagaimana kita lihat dalam safari politiknya di lebaran 2022 ini. Dimulai dari hari pertama lebaran 2 Mei ketemu Mega dan Puan di Jakarta, lalu Jkw di Istana negara Yogyakarta, lanjut 3 Mei ke Jatim ketemu Gubernur Jatim Khofifah, bersilaturahmi ke Ponpes Tebuireng di Jombang sekalian nyekar ke makam Gus Dur, lanjut ke Rembang Jawa Tengah, juga ke ponpes kaum nahdliyin yang dulu dipegang kyai kharismatik Mbah Moen dan terakhir 4 Mei juga ke salah satu ponpes nahdliyin di Cirebon.
Dalam safari lebaran itu Prabowo terlihat tidak lagi Spartan sebagaimana layaknya mantan Letjen apalagi pernah Danjen Kopassus. Ia terlihat semakin kalem dengan ayunan langkah seorang tua yang sedang mengunjungi kerabatnya karena sebuah kerinduan. Sebuah sentimentalisme yang lazim dalam siklus seorang anak manusia.
Tapi bagaimanapun safari pertama Prabowo setelah sekian lama berkutat di Kemenhan adalah sesuatu yang bagus dalam arti starting point menuju Pilpres 2024. Tak ada argumen basa-basi disini, sebab Gerindra sendiri yang mengumumkannya secara resmi pada Oktober 2021 lalu.
Sikon sekarang sangatlah kondusif. Tak ada lagi grasa-grusu yang sedikit-sedikit demo di Monas atau demo di depan Istana atau demo di depan Parlemen dst. Indonesia patut acungkan jempol buat Jkw yang telah membuka jalan demokrasi yang sangat pantas buat semua warga Indonesia, termasuk terhadap Prabowo yang tak pernah barang seincipun digugat Jkw dalam menjalankan hak demokrasinya.
Look, betapa mudik 2022 di seantero Jawa yang sangat bersesak itu aman-aman lancar tanpa ada hambatan yang berarti di tol trans Jawa, begitu juga tol trans Sumatera. Apa yang dikritik Fadli Zon dkk beberapa waktu lalu tidak terbukti. Pembangunan infrastruktur tiada henti justeru adalah prestasi Jkw yang tak bakal dilupakan Indonesia.
Melihat sedikit kandidat lain seperti Puan Maharani Soekarno Putri, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil. Anies Baswedan dan Hartarto, sejauh ini hasil survei elektabilitas dari berbagai lembaga polling belum meledak-ledak. Artinya poin buat keenamnya belum berakselerasi penuh.Â
Sekarang sepertinya Ganjar menempati urutan pertama dan Prabowo yang kedua disusul yang lainnya. Yang jadi kue disini adalah Anies dan Ridwan yang tak berpartai. Tak perlu repot, di dalam sistem kita tinggal parpol mana yang mau membeli figur tak berpartai seperti Anies dan Ridwan.
Kalau Prabowo, Ganjar, Puan dan Hartarto tak ada masalah. Mereka berpartai, apalagilah Prabowo yang adalah Ketua Dewan Pembina Gerindra. Yang soal sekarang adalah Ganjar dan Puan.Â
Mega tak mungkin mencapreskan Ganjar kecuali cawapres. Ketidakmungkinan pembalikan itu karena faktor Mega yang semakin menua dan faktor biologis Soekarno selaku founding father PNI (kini PDI-P) yang tak bisa dipertukarkan selama destigmatisasi Soekarno belum mencapai tujuannya. Diusungnya Puan maju sebagai Capres 2024. Itu sangat benar dari perspektif partai besutan atau lebih tepatnya legacy dari Bung Karno Bapak Proklamator RI yi ayahanda Megawati yang adalah ompungnya Puan.
Juni yad Nasdem akan menyelenggarakan Rakernas. Inilah barangkali pentas berikut setelah safari politik Prabowo belum lama ini. Nasdem boleh jadi akan mengeluarkan kucing dari dalam karung, yi siapa saja yang bakal dicapreskan Nasdem. Capres-capres itu dari usulan daerah. Bisa jadi banyak, di antaranya boleh jadi Anies dan Ridwan yang tak berpartai itu. Tapi tim seleksi tentu akan menampinya sehingga 3 capres unggulan akan muncul dalam Rakernas Nasdem yad
Maka momen liburan bersama Natal dan Tahun Baru yad adalah kesempatan berikutnya bagi Prabowo untuk bersafari politik lagi. Maklum dia adalah Menhan, jadi tidak mungkin bersafari setiap saat. Nanti malah turun elektabilitasnya karena konflik kepentingan dengan jabatan publik yang disandangnya.
Yang perlu bagi Prabowo sekarang adalah segera mengobati luka bathin yang dideritanya selama ini, ntah itu kegagalannya di TNI menjelang akhir kekuasaan mertuanya Soeharto, dimana dalam sidang DKP atau Dewan Kehormatan Perwira ia terbukti melanggar prosedur tetap kemiliteran seperti menggerakkan pasukan untuk mengamankan Jakarta diluar sepengetahuan Panglima TNI.Â
Meski dikatakan itu untuk memenuhi keinginan sohibnya Pangdam V Jaya  Mayjen Sjafrie Samsoeddin, tapi ujung-ujungnya orang tahu bahwa preman-preman terlatih yang digerakkannya itu adalah milisi bersenjata untuk menteror massa anti Soeharto yang ingin Soeharto segera turun dari kekuasaannya. Dan yang paling disorot adalah penculikan para aktivis anti Soeharto. Beberapa diantaranya tak pernah pulang sampai sekarang. Akhirnya Prabowo mengakui bahwa dialah yang mendisain penculikan itu.
Luka bathin terberat baginya adalah ketika Soeharto melepas kepresidenannya dan digantikan Habibie pada 21 Mei 1998, sorenya Habibie langsung melantik Wiranto menjadi Panglima TNI. Prabowo yang berambisi menjadi Panglima TNI marah, lalu ke istana membawa pasukan Kostradnya, Mayjen Sintong Panjaitan yang ketika itu Kepala Paspampres menghalanginya, dia lalu menemui mertuanya Soeharto yang malah menegurnya sebagai ngaco. Luka bathin semakin melebar ketika ia bercerai dengan isterinya Titiek Soeharto pada 1998 itu juga, meski perkawinan itu telah membuahkan seorang anak yi Didit Hadiprasetyo yang kini tinggal di Paris sebagai seorang disainer.
Saya pikir masih cukup waktu bagi Prabowo untuk memulihkan luka bathin itu sebelum berlaga dalam Pilpres 2024. Jangan sekali-kali meremehkan pasangan hidup. Lihat Trump yang berhasil gemilang didampingi Melania Trump. Lihat Esbeye  dan lihat contoh terbaru yi Jkw dengan pasangannya Ibu Iriana.Â
Publik yang semakin matang berdemokrasi akan selalu melihat pasangan capres mereka. Karena dari situ mereka dapat dengan mudah melihat adanya keharmonisan atau ketidakharmonisan. Singkatnya "track moral" sang calon pemimpin dapat dilihat dengan mudah dari behavior pasangan itu, apakah bisa dijadikan panutan bangsa atau bagaimana.
Kalau memang Prabowo dekat dengan keluarga alm Gus Dur, tidaklah salah kalau mbak Yenni Wachid dapat diminta bantuannya untuk menjembataninya. Jangan seperti Pilpres 2019 lalu, dimana Titiek ada di sebelah Prabowo hanya sekadar berpasangan karena exercise of power.Â
Inilah saatnya bagi Prabowo dan Titiek bersanding kembali apabila perlu married again seperti Liz Taylor dan Richard Burton yang married lagi untuk kedua kalinya atau seperti James Fraser dan Claire Beauchamp yang juga married lagi dalam film seri fiksi memukau Outlander.
Haqul Yaqin apabila luka bathin itu dapat segera pulih pada 2022 ini juga, safari politik berikutnya ntah kapanpun itu akan membuahkan hasil yang akan mengakselerasi poin elektabilitas Prabowo, ntah itu di kantong PDI-P seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, apalagi di kantong Gerindra sendiri seperti Jawa Barat, Kalimantan, Sumatera dst.
Paradigma politik dari seorang senior seperti Prabowo haruslah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Kita sudah mengenyahkan kaum konservatif radikal dari tatanan kita. Maka visi ke depan yi bagaimana melanjutkan legacy Jkw ntah itu infrastruktur fisik perhubungan dan kesehatan, ntah itu energi terbarukan, ntah itu industri pertanian, apalagilah geopoliitis dan ekonomi Indonesia pasca krisis Ukraina dst.Â
Itu yang harus nyata dalam wacana partai untuk teater politik nasional kita. Politik identitas adalah lagu lama yang sudah kita tinggalkan setelah dikuburnya HTI dan FPI beberapa waktu lalu.
Dan akhirnya Prabowo pun harus mengubah penampilannya. Margaret Thatcher logat Inggeris udiknya berhasil diubah jadi Iogat Inggeris keren oleh Dr. Lilian seorang akhli cengkok bahasa di Inggeris. Trump yang rambutnya sering acak-acakan ke dahi, kemudian dirapikan, tak pernah lagi jatuh ke dahi, oleh penata rambut yang disorong oleh isterinya sendiri yi Melania Trump. Prabowo, gaya berbusana jadulnya itu lo, mengutip Fahri, juga gaya berjalan dan gaya bicaranya. Itu semua perlu diubah agar ada greget di luar kotak. He He ..
Joyogrand, Malang, Sat', Mei  07, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H