Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ancaman Omicron dan Revisi Agenda Natru 2021-2022

4 Desember 2021   18:58 Diperbarui: 4 Desember 2021   19:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corona Virus. Foto : Martin von Pfaler; flickr.com

2. Penyebaran Samar di wilayah tak terpantau

Strain pertengahan 2020 mulai beredar di lokasi tak terpantau, kemungkinan di suatu tempat di Afrika selatan. Itu memungkinkan virus ber-evolusi di bawah radar. Dan pada saat perjalanan waktu 2021, virus Corona mengambil cukup banyak mutasi sehingga menjadi jauh lebih menular dan kemudian meledak di tempat kejadian saat ini.

3. Inkubasi pada orang dengan gangguan kekebalan

Ada satu tempat dimana virus bisa bersembunyi saat ber-evolusi menjadi varian Omicron yang mungkin tak tampak oleh pejabat kesehatan setempat. Omicron itu ngumpet di dalam tubuh seseorang, khususnya mereka yang sistem kekebalan tubuhnya tidak baik atau bahkan tidak berfungsi, seperti mereka yang terinfeksi HIV yang tidak diobati. Dalam kasus ini, sistem kekebalan orang dimaksud bisa saja masih cukup kuat untuk mencegah virus corona membunuhnya. 

Tapi kekebalan itu tidak cukup kuat untuk sepenuhnya menghapus virus. Jadi virus tetap tinggal di dalam tubuh orang tsb dalam waktu yang cukup lama dan terus bereproduksi. Pada setiap replikasi, ada kemungkinan ia akan bermutasi yang membuatnya lebih piawai dalam menghindari sel-sel kekebalan yang memproduksi antibodi orang tsb. Dalam Bahasa Bedford :  "Ini ibarat Tom dan Jerry berkejar-kejaran, dimana respons imun mengejar dan virus berlari." Tak heran virus memiliki waktu lebih dari cukup untuk ber-evolusi.

Corona Virus. Foto : Martin von Pfaler; flickr.com
Corona Virus. Foto : Martin von Pfaler; flickr.com

Tetap Bersiaga Meski Hipotetik

Penyelidikan ilmiah Omicron terjadi secara real time, dengan informasi baru yang bersifat dadakan, sehingga asal-usulnya pun bisa berubah.

Prediksi ilmiah jangka pendek tentang sumber Omicron dapat membantu para ilmuwan menilai potensi ancaman dari varian tsb. Misalnya, ketika Omicron terbukti tak terdeteksi ketika ber-evolusi pada populasi besar manusia selama beberapa bulan terakhir ini, maka bisa saja varian ini tidak menular seperti yang dikhawatirkan sekarang. 

Toh, kita baru melihat segelintir kasus di berbagai negara. Singkatnya, varian ini belum menyebar dengan sangat cepat. Namun, jika terbukti Omicron ber-evolusi di tubuh satu orang dan langsung menyebar ke populasi yang lebih luas, itu berarti tingkat sirkulasi yang sekarang terdeteksi, dimulai dari para turis hingga dapat sesegeranya mencapai kita dimanapun berada dalam periode yang jauh lebih singkat. Ini menunjukkan varian Omicron jauh lebih menular.

Terlepas dari asal usul Omicron, bagaimanapun kemunculan varian baru ini adalah pengingat bahwa varian berikutnya ntah dengan penamaan apapun itu nanti, dipastikan sangat berbahaya. Bisa saja virus baru itu tercipta atau bermutasi pada orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan sebagaimana penjelasan ilmiah di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun