3. Untuk mengatasi permasalahan kerja karyawan yang sudah terjadi, sehingga perlu ada dukungan atau support dari Pimpinan,untuk mengatasi hal tersebut.
Counseling diberikan kepada karyawan :
1. Jika ada permasalahan pribadi karyawan, yang mungkin Pimpinan dapat memberikan masukan atau solusi, agar tidak mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.
2. Jika ada kebijakan-kebijakan baru dari Perusahaan, yang mungkin kurang di mengerti atau karyawan tidak menerima akan kebijakan baru tersebut, sehingga perlu dilakukan counseling bagi karyawan tersebut.
Dari hal diatas,dapat kita ambil kesimpulan dari tujuan Coaching dan Counseling,dimana tujuan dari coaching adalah membantu pekerja agar dapat mengatasi masalah-masalah pekerjaan yang dihadapinya,terutama yang berkaitan dengan keahlian,keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan pekerjaannya.Â
Sedangkan counseling adalah membantu karyawan untuk dapat mengatasi problema pribadi, menjaga psikis karyawan yang seimbang,membantu karyawan untuk menemukan hal yang tepat dalam mengambil keputusan pribadi serta membantu memodifikasi perilaku karyawan agar sesuai dengan yang diinginkan counselor ( Pimpinan ).
Coaching dan counseling seharusnya sering dilakukan Pimpinan kepada Karyawan, namun sering terjadi hal ini tidak dilakukan Pimpinan dengan alasan :
1. Â Tidak ada waktu untuk melakukan coaching atau counseling.
2. Â Merasa tidak bisa melakukan coaching dan counseling, dengan alasan sebenarnya itu bukan tugasnya, tetapi tugas dari HRD.
3. Â Hal ini dianggap sebagai tugas dari seorang psikolog.
4. Â Ada kekhawatiran atau ketakutan terjadi konflik, baik antara dia dengan karyawan atau dengan karyawan yang lain.