Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Orang Genius Cenderung Gagal dalam Percintaan?

24 April 2023   13:54 Diperbarui: 24 April 2023   14:02 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patah hati (pixabay.com/DanaTentis)

Pertanyaan ini lazim ditanyakan ketika kita memelajari riwayat hidup dari orang yang terkenal akan kecerdasan dan kegeniusannya yang luar biasa. Sebut saja, Nicola Tesla, sang penemu instalasi listrik sistem AC yang digunakan di seluruh dunia sekarang ini, mati dalam kesendirian dan dikenal membujang sampai akhir hayat.

Hal ini juga terjadi pada Isaac Newton yang menemukan kalkulus dan hukum gravitasi. Ia meninggal dalam keadaan sebagai seorang bujang, dan bahkan tidak pernah mencoba untuk berpacaran. Kita juga tentu mengenal Beethoeven, sang komponis terbesar sepanjang zaman yang juga tidak menikah sampai akhir hayatnya, karena gagal terus menerus menjalin cinta.

Daftar ini bisa kita perpanjang. Ilmuan, pemimpin negara sampai filsuf terkenal. Tokoh-tokoh sejarah seperti: Plato, Leonardo da Vinci, Elizabeth I, semuanya gagal dalam percintaan atau memang memilih untuk  tidak menikah.

Kecenderungan ini bahkan bisa kita lihat secara langsung pada orang-orang genius di sekeliling kita. Jangankan menjalin asmara, bisanya mereka menyendiri atau tak suka untuk bersosialisasi. Pada gilirannya melajang dan enggan menikah. Beberapa juga di antara mereka mungkin pernah mencoba tetapi bisanya gagal dan kaku menjalin cinta.

Walaupun banyak juga orang genius yang menikah dan sukses dalam percintaan, tetap saja orang genius lebih dikenal sebagai golongan orang yang tidak cemerlang dalam urusan cinta.

Maka timbul pertanyaan, mengapa orang genius cenderung gagal dalam percintaan? Atau dengan kata lain kaku untuk menjalin asmara? Kiranya kita melihat ada beberapa pola kepribadian yang menyebabkan mereka mengalami hal-hal itu.

1) Orang genius cenderung menarik diri dari berbagai interaksi dan proses sosialisasi

Orang genius biasanya sibuk dengan pikirannya. Di saat orang-orang kebanyakan lebih santai dalam berpikir, mereka terbebani dengan berbagai pikiran di dalam otak mereka. Semua ini membutuhkan ketenangan dan kesendirian.

Itu sebabnya orang genius cenderung menarik diri untuk memikirkan ide mereka ataupun sekedar mencari ilham bagi pemikiran-pemikiran mereka.

Kita lebih mudah menemukan orang genius duduk di bawah pohon yang sepi, ataupun menenggelamkan diri di antara tumpukan buku perpustakaan, daripada menemukan mereka di keramaian pesta atau tongkrongan-tongkrongan santai. Bagi mereka semua itu membuang waktu saja.

Itu sebabnya mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk mendekati orang yang mereka taksir, atau melakukan pendekatan padanya.

2) Orang genius terlalu banyak berpikir, sehingga tidak memiliki keberanian untuk beraksi

Ini adalah konsekuensi lain dari kecenderungan orang genius dalam memikirkan sesuatu. Mereka cenderung mempertimbangkan akibat yang akan timbul dari perkataan atau perbuatan mereka. Hal ini mereka pikirkan berkali-kali sambil membayangkan konsekuensinya. Pada akhirnya orang genius tidak memiliki keberanian untuk bertindak. Contohnya ketika mereka menyukai seseorang, sangat berat bagi orang genius untuk mengungkapkan perasaannya, karena masih mempertimbangkan akibat yang akan ditanggung kalau-kalau gebetannya menolak. Mereka juga dihantui oleh pemikiran mereka sendiri mengenai rekasi orang-orang di sekitar.

Sungguh berbeda ketika kita memikirkan bahwa kebanyakan orang akan segera beraksi tanpa banyak berpikir dan santai saja menyikapi penolakan yang mungkin akan timbul.

3 ) Orang genius tidak menganggap percintaan sebagai prioritas

Orang genius cenderung dingin terhadap urusan percintaan, imbas dari kurangnya interaksi mereka dengan orang lain. Sebagai gantinya, mereka menempatkan cita-cita dan pencapaian-pencapaian ideal lainnya sebagai tujuan dan arah dari segala usaha mereka.

Tidak mengherankan bila banyak orang sukses biasanya menikah pada usia yang sudah cukup matang atau bahkan tua di banding orang-orang kebanyakan. Bill Gates misalnya, genius yang juga berhasil menjadi triliuner menikah di umur 38 tahun.

4) Membatasi diri dengan standar yang sangat tinggi

Orang-ornag genius memiliki standar tersendiri yang berbeda dengan orang-orang kebanyakan, tak terkecuali dalam hal memilih pasangan hidup. Sifat mereka yang agak perfecsionis inilah yang membuat mereka kesulitan menemukan pendamping yang cocok dan sulit beradaptasi dengan orang lain.

5) Terlalu nyaman dengan kesendirian

Dalam bekerja maupun beraktifitas, orang genius memilih pekerjaan yang dapat diselesaikan sendirian. Pekerjaan kelompok atau tim menyiksa mereka, karena mereka cenderung memiliki pemikiran yang berbeda dan berlawanan.   Orang yang memahami cara pikir mereka pun sangat sedikit. Itu sebabnya, orang genius cenderung nyaman dengan kesendiriannya.

Dalam hal percintaan pun mereka membawa pola ini. Cara mereka merasa dan cara berpikir mereka yang sangat bebeda dengan kebanyakan orang membuat mereka lebih nyaman dengan kesendirian.  Hubungan asmara yang penuh dengan perbantahan dan konflik, drama dan emosi tidak mereka sukai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun