Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peristiwa yang Menjadi Tonggak Sejarah (4): Konfusius Mengajarkan Kebajikan di Tiongkok

5 April 2023   18:28 Diperbarui: 6 April 2023   11:38 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada usia 68 tahun dia pulang ke kampung halamannya Negeri Lu, mendirikan sekolah dan menyebarkan ajarannya sampai wafatnya di tahun  479 SM, pada usia 72 tahun.


Pokok pikiran Konfusisus

Karya-karya dari Konfusius dapat dibedakan dalam dua kelompok, pertama merupakan hasil suntingan terhadap beberapa karya dari periode-periode sebelumnya. Kedua, yang berisi tentang ajaran-ajarannya sendiri kepada murid-muridnya. Di antara buku-buku atau kitab yang ditulisnya atau ditulis atas ajarannya antara lain: I Ching dan Lun Yu  atau Analek.

Pemikiran utama Konfusius yang membentuk Konfusianisme, dapat ditemukan dalam ajaran empat sifat baik yang harus dikembangkan dalam diri manusia: kebajikan (jen), kebenaran (i), ketaatan pada upacara (li) dan kearifan moral (te). Sifat kelima yang kemudian ditambahkan yaitu keyakinan. Kelima keutamaan ini secara tepat bersesuaian dengan lima elemen (dalam kepercayaan Tiongkok) yaitu tanah, kayu, api, logam, dan air.

Namun ajaran Konfusius tidak hanya mencakup etika tetapi juga religi dan kultus keagamaan, itu sebabanya selain dikenal sebagai seorang filsuf, dia juga dikenal sebagai seorang nabi dalam agama Khonghucu/ Kongjiao/ Rujiao. Ia dikenal sebagai pembaharu agama tradisional yang telah ada sebelumnya. 

Konfusius menekankan pentingnya hubungan yang baik antara manusia dengan kehendak Thian (Tuhan). Kehendak Thian ini disebuat sebagai Xing, yang dimanifestasikan dalam sifat perikemanusiaan (ren). 

Perikemanusiaan ini dikenal dalam dua hubungan yakni Zhong, kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan atau Thian dan Shu, yakni cinta kepada sesama. Moralitas pribadi dan masyarakat ini akan menyebabkan harmonis dan kedamaian (wen) dalam masyarakat. Konfusius juga menekankan pentingnya bakti kepada orang tua dan penghormatan kepada arwah leluhur.

Ajaran Konfusius juga mencakup ajaran-ajaran untuk membentuk masyarakat yang ideal. Dalam bidang politik, Konfusius berkeyakinan bahwa penguasa yang baik seharusnya memerintah rakyat melalui pendidikan dan dengan teladannya sendiri. 

Seorang pemimpin yang baik harus berusaha untuk memperbaiki rakyatnya dengan cinta dan perhatian daripada menggunakan hukuman dan paksaan.  Nampaknya teori politik Konfusius ini sbertentangan dengan orientasi kebanyakan  penguasa di  Tiongkok saat itu yang lebih suka memerintah secara absolut, dan ia gagal mempopulerkan cita-citanya di antara para pemimpin Tiongkok dalam masa hidupnya sendiri.

Pengaruh pemikiran Konfusius 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun