Seorang guru sedang mengajar. (pexels/Rodnae Productions)
Bukan sekedar jabatan,
Bukan pula sekedar profesi,
Tapi panggilan jiwa tuk mengabdi
para pencari ilmu memanggilnya sebagai pancuran kebenaran
Ia adalah model dan teladan bagi mereka yang mendamba kebajikan
Ia menjembatani mereka yang ingin menyeberang menuju cita-cita
Di tangannya yang kadang kusam dan letih, terletaklah masa depan sesama,
walau sering karena itu masa depannya sendiri kadang tak pasti ...
Ia senantiasa menjadi kehidupan bagi sesama, Â walau sering kehilangan hidupnya sendiri
Ia berdiri sebagai corong kebenaran. Walau sering ia tidak didengarkan. Walau suaranya sering diabaikan
Pahlawan tanpa tanda jasa, itulah martabatnya.Â
Kemajuan murid-muridnya adalah tujuannya, meski akibat itu tenaga dan pikirannya terus memudar
Pendiri peradaban, itulah peran pentingnya. Lewat dirinya hikmat dan didikan diajarkan turun temurun
Aliran sungai pengetahuan, itulah julukan yang pantas baginya.
Darinya setiap orang berpengatahuan menundukkan kepala sambil mendengarkan apa yang ia ajarkan.
Kita memanggilnya dengan sebutan terhormat: Sang Guru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H