Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Manusia"

9 Maret 2023   20:50 Diperbarui: 9 Maret 2023   20:51 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Discovery Lisabon (pixabay/dassel)

Dengan congkak ia menamakan spesiesnya sebagai “Homo Sapiens”, manusia bijak

Memandang dirinya yang paling memahami,

yang paling indah,

yang paling luhur,

yang paling utama

Pusat semesta

Sejak kelahirannya, ia berpencar ke segala arah,

menaklukkan segala,

menginjak jutaan bangkai lawannya,

dan melahap jutaan lainnya

Dunia takluk,

ia mendirikan kerajaan-kerajaan,

imperium datang silih berganti,

angkatan perangnya meluaskan pengaruh

Dibangunnya kebudayaan dan peradaban di balik tembok-tembok kokoh menjulang

Pesta semarak mewarnai hari-harinya

Bumi menjadi budaknya

Apakah itu cukup?

Belum!

Ia memandang ke atas

Menantang awan

Ia ciptakan sayapnya sendiri

Terbang leluasa bak burung

Apakah itu cukup?

Belum!

Ia menantang bulan!

Menggoncangkan takhta para dewa

Selanjutnya ia menuju bintang yang gemerlapan

Namun,

Ia merasa hampa

Dan

Satu tempat yang belum ia singgahi adalah palung hatinya sendiri

Manusia adalah ironi bagi dirinya sendiri

Ia adalah hal asing bagi dirinya sendiri

Ia tidak mengenal dirinya sendiri

Ia belum sadar

Dan tak mau juga sadar

Ketika pertanyaan itu diajukan padanya

“siapakah aku?”

Menjeritlah ia dalam kekosongannya

Dan ia mulai menyadari

Bahwa yang ia ketahui selmama ini tidaklah lebih dari segumpal daging,

dalam tempurung kepalanya ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun