Malam kelam menepi,
Fajar tampil..
Segerombolan awan gelap tersingkap, sirna...
Sang digdaya pun bangkit,
merona dalam kehangatan kuning keemasan
Kedua ekor burung di dahan sana,
Berkejaran,Â
Berkicau riang mengiris kebisuan halimun yang pekat
Menceritakan keajaiban dari abad ke abad,
Pagi yang sama untuk semesta yang sama
Dan lihatlah,
Gemericik air yang mengelus bebatuan berlumut itu,
Tak pernah lelah ia berlari,
Melalui kelokan dan jurang,
Begitu bening dan hening
Pagi yang sama untuk semesta yang sama,
Keajaiban yang tak pernah berubah,
Sejak hari pertama,
Selamanya
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H