Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Derita

19 Februari 2023   20:08 Diperbarui: 19 Februari 2023   20:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/Maria Eduarda Loura Magalhaes

Sebuah nyeri menjalari rasa

Aku terkesiap

Mengerang!

Mataku menerawang harapan

Namun,

Gemawan cemas menggumpal di alam sadar

Aku menjerit...

Aku meronta...

Tanganku meraba-raba pertolongan

Namun aku sendiri,

Gelap…

Ringkih…

Pagi belum juga nampak dan semestaku terlampau kelam

Mentari masih terpenjara, enggan nampak

Malam ini semakin panjang saja…ya sangat panjang

Hingga fajar berharga sangat mahal

Akankah semua ini berakhir?

Kapankah semua ini berakhir?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun