Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu

3 Februari 2023   10:59 Diperbarui: 3 Februari 2023   16:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Jam Pasir/Pixabay.com)

Dihanyutkan oleh derasnya aliran waktu

Semua wajah yang dulu bercermin dalam gempita kemenangan

Kini meleleh termakan keriput lelah yang menggantung

Semua kaki yang dulu merapat membentuk tembok kejayaan yang menjulang,

Kini berlalu satu-persatu tinggalkan jejak tak bermakna

Dan aku...aku tak lagi aku yang dikenal

Dan kau tak akan lagi berdiri di situ, di tempat yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun