Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Malam yang Berpendar

28 Januari 2023   20:49 Diperbarui: 28 Januari 2023   21:01 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutengadahkan mataku untuk sesaat

Pandanganku terkunci jauh

Kusadarari, betapa dalamnya bening itu

Kristal yang terhampar tanpa batas, dihiasi jutaan cahaya berkedap-kedip

Aku menarik nafas dalam-dalam

Mengisi paru-paruku dengan sejumput kesegaran malam nan sejuk

Sekonyong-konyong sadarku terbang,

Melesat cepat ke arah sang cahaya

Di sini kuberdiri, mematung di bawah kubah tak bertepi

Suatu sadar menyinggung budi!

Ternyata, Semua yang ku ketahui... semua yang ku banggakan,

begitu kecil tak bermakna

Di hadapan misteri tak berbatas ini... aku hanyalah sebutir debu

Ya, hanya debu yang sedang berpikir... bahwa dia adalah pusat semesta

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun