Â
Aku menutup mata,
Tak sanggup memandang semua kengerian itu
Hatiku teriris ngilu
Mendengar teriak pilu
      Rentetan tembakan senapan mesin,
      Mencabut nyawa satu persatu
      Ledakan dan sepihan peluru,
      Merobek daging dan meremuk tulang
Jutaan prajurit berbaris lesu
Melawan nurani dan menentang rasa
Dengan hati yang gemetar
Menantang maut yang sangat dekat
      Nyawa menguap setiap detik
      Begitu mudah dan murahnya
      Membunuh atau dibunuh
      Itulah hukum yang dianut
Wahai manusia,
Berapa tumpukan kepala lagi yang harus kau langkahi,
Demi ambisi yang tak bernurani
Demi tirani dan angkara murka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H